Suara.com - Pegawai tour and travel bernama Neni (47) menjadi saksi detik-detik ledakan yang merenggut korban jiwa di dekat kantor pos polisi Jalan M. H. Thamrin, depan Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016) sekitar jam 10.40 WIB.
"Pelaku membawa sepeda motor. Dia melewati jalan khusus mobil, lalu, dihentikan aparat kepolisian. Dia dibawa ke pos polisi untuk dimintai keterangan. Lalu, ada ledakan di pos polisi," kata Neni di lokasi, Kamis (14/1/2016).
Neni yang ketika itu berada di McDonald Sarinah mengatakan suara ledakannya terdengar keras sekali.
Berbarengan dengan suara ledakan, pengendara sepeda motor tadi terlihat terbakar terpental.
Neni juga melihat dua anggota petugas polisi tertelungkup setelah itu.
Keadaan ketika itu benar-benar mencekam. Semua orang kaget.
Beberapa saat sebelum orang tersadar, terdengar lagi suara ledakan dan tembakan dari arah kafe Starbucks di gedung dekat Jakarta Theater.
"Polisi tak siap, waktu ledakan kedua. Hanya ada enam polisi mereka berkumpul di traffic light starbuck. Ada jarak sekitar 10 meter," katanya.
Kasus ini langsung menjadi perhatian internasional.
Beberapa jam setelah aparat keamanan dikerahkan ke lokasi, tujuh orang terduga kelompok bersenjata yang menebar teror dilumpukan.
"Saat ini situasi sudah terkendali," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan kepada wartawan.
Anton menyebutkan polisi berhasil melumpuhkan tujuh terduga pelaku peledakan dan penembakan yang merenggut enam nyawa.
"Pelaku tujuh orang, tiga tertembak mati dan empat dilumpuhkan dan ditangkap.