Suara.com - Tim SAR (Search And Rescue) Kendari, Sulawesi Tenggara melakukan evakuasi 26 penumpang dan anak buah kapal (ABK) KM Ridha Perdana yang terombang ambing selama beberapa jam lebih di tengah laut.
Kepala Kantor Basarnas Kendari Amiruddin mengatakan kapal penumpang KM Ridha yang terapung berjam-jam itu bertolak dari perairan laut Labengki, Salabangka, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada (12/1/2016) sekitar pukul 09.00 WITA menuju pelabuhan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara sekitar pukul 11.00 WITA.
Saat melintas di perairan Labengki Sulteng tiba-tiba mesin kapal itu mati. Sehingga kapal terombang-ambing dan 26 orang penumpang termasuk ABK dalam keadaan aman. Karena di saat kapal mesin mati kondisi di perairan laut masih suasana ombak tenang.
KM Ridha Perdana yang saat ini dalam pengawasan pihak Syahbandar belum bisa melanjutkan pelayaran kembali. Karena aparat baik dari pihak kepolisian air Polda Sultra maupun otoritas pelabuhan Kendari untuk memintai keterangan terutama kepada pihak nakoda kapal itu.
Pihak SAR Kendari baru melakukan pertolongan saat mendapat laporan terkait kapal yang tidak bisa berlayar akibat mesin macet. Sementara proses evakuasi melibatkan kapal SAR jenis RB-210 dan kapal milik Syahbandar Kendari. Saat dievakuasi kondisi 26 penumpang dan ABK kapal selamat.
"Untungnya saat kejadian, kondisi gelombang laut cukup normal sehingga tidak membahayakan penumpang di atas kapal itu," ujarnya.
Ia juga berpesan bagi pemilik kapal sebelum melakukan pelayaran untuk memperhatikan beberapa hal diantaranya, kondisi kapal, kodisi cuaca, alat navigasi, perlengkapan keselamatan berlayar serta penumpang tidak melebihi kapasitas. (Antara)