ISIS Diduga Dalangi Serangan Bom Bunuh Diri di Istanbul

Ruben Setiawan Suara.Com
Selasa, 12 Januari 2016 | 21:26 WIB
ISIS Diduga Dalangi Serangan Bom Bunuh Diri di Istanbul
Beberapa korban terlihat terbaring di lokasi terjadinya ledakan di Lapangan Sultanahmet, Istanbul, Turki. (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Serangan bom yang terjadi di Lapangan Sultanahmet, Istanbul, Turki, hari Selasa (12/1/2016), disinyalir dilakukan oleh pelaku bom bunuh diri asal Suriah, demikian disampaikan oleh Presiden Turki Tayyip Erdogan. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 10 orang dan mencederai 15 lainnya.

Dua pejabat keamanan senior Turki, kepada Reuters, mengatakan bahwa kemungkinan besar serangan tersebut didalangi oleh ISIS. Serangan terjadi di dekat Masjid Sultan Ahmed dan Museum Aya Sophia yang menjadi tempat wisata favorit bagi turis dalam dan luar negeri.

Seorang pejabat di Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan masih mencari tahu apakah ada warga Jerman yang menjadi korban dalam serangan tersebut.  Seorang pejabat perusahaan perjalanan wisata, kepada Reuters membenarkan bahwa ada sekelompok turis asal Jerman yang berada di lokasi saat ledakan terjadi, namun belum dapat memastikan apakah ada yang menjadi korban.

Kementerian Luar Negeri Norwegia mengatakan, seorang warga negara Norwegia terluka dalam serangan tersebut dan sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit. Kantor berita Dogan melansir, ada enam warga negara Jerman dan satu warga negara Peru yang terluka.

"Saya mengutuk insiden teror di Istanbul yang diduga sebagai serangan pelaku bom bunuh diri asal Suriah. Amat disayangkan, ada 10 korban tewas, termasuk warga negara asing dan warga negara Turki," kata Erdogan lewat tayangan televisi di Ankara.

"Insiden ini sekali lagi menunjukka bahwa sebagai negara kita harus seia sekata, bersatu melawan teror. Sikap Turki yang menentang terorisme akan berlanjut sampai akhir," sambung Erdogan.

Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Di masa lalu, beberapa aksi serangan mematikan di Turki dilakukan oleh gerilyawan Kurdi, kelompok sayap kiri dan militan pemberontak.

Kantor Gubernur Istanbul mengatakan, pihak berwajib tengah menyelidiki jenis peledak yang digunakan dalam serangan ini, serta siapa yang bertanggung jawab. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI