Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mendukung remcana Ditlantas Polda Metro Jaya yang akan melegalkan muda mudi yang gemar balapan liar di jalan-jalan Ibu Kota.
"Boleh saja kalau ada di Kemayoran dibuat semacam itu, boleh saja kan? yang penting dijaga. Kalian jangan salah lho, justru balapan resmi itu akan menghindari kecelakaan. Jadi kalau latihan di sirkuit itu, jarang sekali yang mati," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (12/1/2016).
Menurut Ahok apabila balapan liar terus dibiarkan maka angka kecelakaan akan semakin tinggi. Pemberian fasilitas kepada muda mudi yang gemar balap liar ini dirasa perlu, sehingga aksi kebutan-kebutan di jalanan tak tak mengganggu pengguna jalan lain.
"Kalau di jalanan nggak diresmikan itu yang bahaya. Tabrak ada yang (tragis), ketancep tiang, nabrak batu mati. Jadi justru kalau balap liar diresmikan, itu lebih baik," jelas Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur ini juga meminta kepada pihak kepolisian untuk bisa mempersiapkan rekayasan lalu lintas yang baik, agar para pengguna jalan juga merasa aman dan nyaman apabila melintas serta tidak menimbulkan kacetan.
Selain itu pihak penyelenggara acara atau pengawasan balapan liar juga nantinya diminta untuk bisa menjamin keselamatan para peserta balapnya.
"Jalan raya kita atur, mesti ditutup. Diatur kan ditutupin, dilindungi, kalau jatuh gimana? (Kan tidak terlalu membahayakan). Singapura saja tengah malem kebut-kebutan di jalan raya, balap formula," katanya.
Pemerintah DKI juga tidak akan menyediakan waktu khusus bagi pembalap liar menyalurkan bakatnya di jalan menurutnya selama ini kebanyakan para muda mudi yang gemar trek-trekan liar tak mengenal waktu.