Ahok Pastikan PNS Jakarta Tak Ada yang Ikut Gafatar

Selasa, 12 Januari 2016 | 17:24 WIB
Ahok Pastikan PNS Jakarta Tak Ada yang Ikut Gafatar
Para pegawai negeri sipil (PNS) di kantor Pemprov DKI Jakarta, Rabu (22/7). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ikut angkat bicara mengenai organisasi Gerakan Fajar Nusantara atau dikenal sebagai Gafatar yang belakangan ini jadi perbincangan publik.

"Masa? Kayaknya nggak deh. Saya nggak tahu. Kalau itu berbentuk organisasi ya boleh saja. Selama kamu tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 ya boleh semua organisasi," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (12/1/2016).

Nama Gafatar ramai diperbincangkan setelah mencuat kasus dokter Rica Trihandayani yang hilang bersama anak balitanya. Belakangan diketahui, dokter asal Lampung yang tinggal di Yogyakarta itu pernah menjadi pengikut Gafatar Lampung.

Ahok mengatakan kalau organisasi tersebut terdaftar di pemerintah Jakarta, namun dalam perjalanannya bertentangan dengan UUD 1945, pemerintah akan mencoretnya.

"Kalau bertentangan ya dicoret," kata Ahok.

Ahok memastikan kalau Gafatar ada di Jakarta, mereka tidak bisa merekrut pegawai negeri sipil. Contohnya, kata Ahok, PNS di Jakarta tidak ada yang masuk ISIS.

"Yang daftar ISIS saja kecil kok. Penduduk muslim begitu besar, berapa banyak yang gabung ke ISIS coba yang segitu besar? Sedikit. Orang Islam di kita ini cerdas dan rahmatan lil alamin," kata Ahok.

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj menyebut kelompok Gafatar merupakan kelompok baru yang perlu diwaspadai.

"Gafatar secara langsung tidak ada keterkaitan dengan ISIS, sebab yang terkait seperti Anshor Tauhid, Jamaah Islam, dan Majelis Mujahidin," kata Said seusai bersilaturahmi dengan warga NU Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Said menilai kelompok ini berbahaya dan bisa menyesatkan masyarakat.

REKOMENDASI

TERKINI