Ungkap Misteri Kematian Mirna, Polisi Contohkan Kasus Munir

Selasa, 12 Januari 2016 | 12:44 WIB
Ungkap Misteri Kematian Mirna, Polisi Contohkan Kasus Munir
Pra rekonstruksi kasus Wayan Mirna Salihin (27) di kafe Olivier, Grand Indonesia [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri belum mau mengumumkan hasil pemeriksaan terhadap sampel es kopi Vietnam yang diminum Wayan Mirna Salihin (27) di kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Mirna meninggal secara tak wajar, Rabu (6/1/2016) itu, hanya beberapa saat setelah menyeruput kopi.

Terkait apakah zat asing yang ada dalam es kopi yang kemudian mengakibatkan nyawa Mirna melayang adalah sianida, polisi belum dapat memastikannya.

"Belum tentu juga sianida, tapi zat asing. Nanti jenisnya itu hasil lab yang tentukan. Bisa saja zat lain," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/1/2016).

Anton mengatakan tim Puslabfor Polri sekarang masih mengecek kadar kandungan zat asing yang masuk dalam tubuh Mirna.

"Yang jelas di dalam hasil autopsi itu, ada kemasukan zat asing, hanya kadarnya berapa belum bisa umumkan, kadar yang melebih batas yang bisa menyebabkan kematian itu berapa," kata Anton.

Penyidik, katanya, butuh waktu yang cukup lama untuk menguji kandungan zat tersebut.

Anton menyontohkan kasus pembunuhan aktivis HAM Munir yang diracun pakai arsenik. Untuk memastikan zat yang masuk ke dalam tubuh Munir ketika itu di Belanda dibutuhkan waktu tiga bulan.

"Misalkan kasus munir 200 cc, sementara di dalamnya ada 1200 sampai overdosis. Masih belum kita umumkan karena masih sangat general," kata Anton.

"Di Belanda saja saat itu, memerlukan waktu tiga bulan, untuk mengetahui secara detil. Kita baru beberapa hari sudah bisa mendapatkan. Kalau lebih detil itu kan perlu proses lebih jauh," Anton menambahkan.

Polisi tidak mau buru-buru membuat kesimpulan kasus Mirna.

"Nanti tinggal mencari apakah upaya terbunuh atau dibunuh, kalau ini merupakan pembunuhan, melalui racun, nanti akan dicari tersangkanya. Belum bisa disimpulkan, motifnya apa, segala macam," kata Anton.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI