Telur Penyu Bebas Dijual di Pariaman, Sumbar

Senin, 11 Januari 2016 | 21:38 WIB
Telur Penyu Bebas Dijual di Pariaman, Sumbar
Ilustrasi penyu. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Telur penyu masih ditemukan bebas dijual di Kota Pariaman, Sumatera Barat. Telur itu didapatan dari warga.

Darmansyah, bukan nama sebenarnya, memperdagangkan telur itu terbuka ke masyarakat Pariaman. Telur didapatkan dari warga yang tinggal di Desa Nareh Kecamatan Pariaman Timur dan dari daerah Sungai Sirah Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padangpariaman.

Darmansyah baru beberapa kali menjual telur tersebut karena tidak selalu memperoleh dari masyarakat yang menjual kepadanya. Berdasarkan pengamatan di lapangan, kurang lebih ada sekitar 30 butir telur penyu yang dijual langsung kepada masyarakat dengan cara berkeliling sepanjang Pantai Gandoriah.

Terpisah Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Konservasi Penyu setempat, Citrha Aditur Bahri, mengatakan selama 2015 sudah beberapa kali menerima adanya laporan oknum pedagang yang menjual telur hewan yang dilindungi tersebut.

"Kami sebelumnya juga sudah menyelidiki adanya oknum pedagang yang menjual telur penyu di sekitar Pantai Pariaman, perkara ini juga berkaitan erat dengan penurunan produksi telur penyu di 2015," kata dia, Senin (11/1/2016).

Pihak UPT sendiri mencurigai adanya oknum penjaga Pulau Kasiak yang dengan sengaja menjual kepada masyarakat setempat demi kepentingan pribadi.

"Berdasarkan keterangan salah seorang masyarakat di Desa Nareh, ia mengaku mendapat arahan langsung dari penjaga Pulau Kasiak yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Kementerian Perhubungan Dirjen Navigasi Perhubungan Laut untuk membantu memasarkan telur penyu ke masyarakat dengan sistem bagi hasil," jelasnya.

"Produksi telur penyu di Pulau Kasiak juga sedang kita selidiki karena penurunannya sangat drastis jika dibandingkan 2014," katanya.

Selama 2015, hanya dua kali pemerintah setempat memperoleh dan menerima telur penyu dari Pulau Kasiak, sehingga menimbulkan kecurigaan. Biasanya selain langsung turun ke lapangan untuk mengambil telur penyu dari pulau tersebut, para penjaga pulau juga mengantarkan langsung ke UPT Penangkaran Penyu.

Menurutnya dalam kurun satu bulan, minimal satu ekor penyu akan bertelur di sekitar pulau yang dijadikan zona perlindungan habitat hewan langka tersebut. Jika dibandingkan periode 2014 produksi telur penyu mengalami penurunan dimana pada 2014 UPT setempat berhasil mengingkubasi sebanyak 22.748 butir telur.

"Periode 2015, kami hanya menginkubasi kurang lebih 20.495 mengalami penurunan salah satunya juga disebabkan adanya oknum yang menjual tadi," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI