Wakil
Ketua DPR Fahri Hamzah punya wejangan kepada Ketua DPR yang baru,
Ade Komaruddin. Ade merupakan penganti Setya Novanto yang mundur di tengah perkara kasus 'Papa Minta Saham' di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
"Saya kira, pimpinan dewan yang baru agar bisa lebih menyesuaikan diri dengan media. Media sensitif membaca gerak-gerik, semoga Pak Ade bisa lebih dikejar-kejar, lebih bisa membaca situasi," kata Fahri di DPR, Senin (11/1/2016).
Apalagi, menurut Fahri, Ade yang lebih senior darinya. Sehingga, Ade yang merupakan mantan Ketua Fraksi Golkar harus lebih berani.
"Beliau politisi senior dari 97 di sini. Saya masih demonstrasi dia sudah duduk di DPR," tambah politisi PKS ini.
Saat dilantik dalam rapat paripurna tadi, banyak anggota dewan yang melakukan penolakan. Penolakan keras dilontarkan oleh Golkar Kubu Munas Jakarta Pimpinan Agung Laksono. Salah satunya adalah Dave Laksono yang menolak pelantikan Ade karena dianggap melanggar aturan.
Suara.com - Pelantikan Ade memang menuai kontroversi. Salah satu sebabnya adalah posisi kepengurusan Golkar yang saat ini vakum akibat tidak adanya kepengurusan Golkar yang memiliki legalitas. Sebab Kepengurusan Munas Riau habis masa berlakunya pada 31 Desember 2015. Sementara Kepengurusan Munas Ancol telah dicabut SK-nya oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Namun Yasonna tak mengeluarkan SK yang mengesahkan SK Kepengurusan Golkar Kubu Munas Bali.
Namun rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPR hari ini menegaskan pencalonan Ade Komarudin selaku Ketua DPR RI yang baru tetap sah. Sebab surat pengajuan Ade oleh Kubu Aburizal Bakrie dikirimkan pada Desember lalu saat kepengurusan Kubu Ical dianggap masih sah.