Suara.com - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Lahendong terus berupaya mengatasi semburan uap air kluster 24 di Kelurahan Tondangow, Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Sampai saat ini kami terus berupaya mengatasi semburan uap air di beberapa titik yang ada. Beberapa semburan yang terjadi sebelumnya sudah mati," kata General Manager PT PGE Lahendong Salvius Patangke di Tomohon, Minggu.
PT PGE kata dia, selain melakukan proses pendinginan ke "reservoir" atau kantong geotermal, langkah lainnnya adalah menyumbat sumur LHD 24 dengan semen.
Humas PT PGE Dimas Wibisono mengatakan, pada saat dilakukan proses pendinginan tampak terjadi penurunan aktivitas manifestasi uap air yang keluar dari titik semburan.
Berbeda dengan pada saat terjadinya manifestasi, pergerakan semburan uap air cukup kuat karena berupaya menerobos lapisan tanah permukaan.
"Proses investigasi masih terus berjalan, kami menyuntikkan air ke kantong geotermal untuk mendinginkan. Harapannya untuk mengurangi semburan uap air," katanya.
Dia mengatakan, sumur LHD 24 akan ditutup untuk memastikan bahwa fenomena semburan uap air apakah akibat dari pengeboran atau tidak. Pada Desember muncul beberapa titik semburan uap air di sekitar sumur LHD 24, Kelurahan Tondangow, pemprov berharap warga yang berada di sekitar mewaspadai kemunculan fenomena ini.
"Kalau setelah ditutup kemudian masih terjadi semburan uap air, maka dugaan kami itu fenomena alamiah," katanya. (Antara)