Suara.com - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) membentuk tim penanggulangan semburan uap panas di kluster 24, Kelurahan Tondangow, Kota Tomohon.
Penjabat Wali Kota Sanny Parengkuan mengatakan tim khusus itu dari Dinas Sumber Daya Alam. Nantinya tim akan meneliti semburan uap itu.
"Jadi selain dari pihak provinsi melalui dinas sumber daya alam yang telah membentuk tim khusus, Pemkot Tomohon juga akan membentuk tim serupa yang nantinya bersama-sama memantau lokasi semburan," kata Parengkuan di Tomohon, Minggu (10/1/2016).
Dia berharap PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) serius menangani semburan uap air dan dapat memastikan kepada masyarakat bahwa uap air yang keluar itu tidak mengandung gas berbahaya.
"Ini yang paling penting sehingga di masyarakat tidak berkembang informasi-informasi yang dapat memunculkan kekhawatiran yang berlebihan," ujarnya Asisten bidang ekonomi dan pembangunan Pemprov Sulut ini mengharapkan, teknik pendinginan yang dilakukan PT PGE berhasil sehingga tidak menyebabkan meluasnya titik semburan.
Sementara itu Humas PGE Bagus Wibisono menambahkan, lokasi milik masyarakat tempat munculnya semburan uap air akan diupayakan untuk dibebaskan, namun sepenuhnya akan diserahkan ke pemerintah untuk menentukan harga.
"Sumur LHD 24 adalah sumur cadangan. Kami perkirakan melalui sumur ini mampu menghasilkan sekitar 15 megawatt, atau mampu menyediakan daya listrik bagi 15 ribu pelanggan," katanya.
Dia menambahkan, PT PGE terus berupaya menanganani semburan uap air yang muncul di beberapa titik dekat sumur LHD 24 sehingga tidak berdampak buruk bagi masyarakat. (Antara)