Suara.com - Kematian seorang perempuan bernama Wayan Mirna saat ia mengonsumsi kopi di sebuah kafe di Jakarta telah membuat resah pengusaha kopi yang mengkhawatirkan dampak buruk bagi citra komoditas yang sedang naik daun di tanah air itu.
"Setelah ramai publikasi perempuan yang meninggal saat minum kopi Vietnam itu, kawan-kawan langsung ramai membahasnya karena agak resah juga kalau ada salah informasi dan jadi kampanye negatif untuk kopi di Indonesia," kata Branch Manager Coffindo Pekanbaru, Padang dan Batam, Kodri Siregar, di Pekanbaru, Minggu (10/1/2016)
Meski penyebab kematian Wayan Mirna masih diselidiki pihak kepolisian, lanjutnya, para praktisi dan pengusaha kopi langsung saling mengingatkan untuk menjaga standar kualitas keamanan dalam menyimpan dan menyajikan kopi kepada konsumen.
Menurut dia, satu hal yang perlu dipastikan para pengusaha kedai kopi bahwa komoditas tersebut merupakan antioksidan yang mampu menyerap racun.
Karena itu, wadah penyimpanan kopi dianjurkan terbuat dari kaca yang terutup dan kedap udara. Kodri meminta penyimpanan kopi jangan pernah terbuat dari plastik dan tutupnya dibiarkan terbuka.
"Kopi merupakan antioksidan yang menyerap racun, karena itu bagusnya wadah tertutup dan terbuat dari kaca. Wadah dari plastik bisa membuat kopi menyerap kandungan platik, kalau wadahnya dibiarkan terbuka maka kopi akan menyerap zat lainnya yang ada disekitarnya yang bisa membuatnya beracun kalau dikonsumsi," katanya.
Ia mengatakan bisnis kafe dan kedai kopi yang kini sedang tren di kota-kota besar di Indonesia juga harus dibarengi dengan pengetahuan para pengusaha dan praktisi untuk menjaga keamanan serta kualitas kopi. Khususnya di Kota Pekanbaru, lanjutnya, selama dua tahun terakhir bermunculan lebih dari 70 kafe dan kedai kopi baru dengan permintaan kopi mencapai 500 kilogram per bulannya.
"Karena kasus kematian karena kopi itu hampir tidak ada, bahkan kasus kematian saat minum kopi sangat langka untuk terjadi," ujarnya.
Sebelumnya, seorang wanita bernama Wayan Mirna (27) tewas setelah minum kopi di sebuah restoran di pusat perbelanjaan Grand Indonesia, Jakarta Pusat, pada Kamis (7/1). Polisi saat ini masih menyelidiki kasus ini dengan meneliti sisa kopi yang diminum dan sampel cairan lambung korban untuk diperiksa di laboratorium. Kasus ini ditangani Polsek Tanah Abang.
Korban sempat mengalami kejang-kejang setelah meminum kopi Vietnam di tempat kejadian perkara di Restoran Olivia, West Mall Grand Indonesia. Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Abdi Waluyo Menteng, namun nyawanya tidak tertolong lagi.
Atas peristiwa ini, polisi sudah melakukan oleh tempat kejadian perkara serta memeriksa enam orang saksi yang terdiri dari empat orang karyawan restoran dan dua orang teman korban. (Antara)