Ketua Umum partai PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dalam pidato rapat kerja nasional (Rakernas) I menyinggung kinerja Kementerian Badan Usaha Milik Negara yang mengutamakan kepentingan bisnis dibandingkan kepentingan rakyat. Apakah itu sinyal dari Megawati untuk meminta Presiden Joko Widodo untuk mencopot Menteri BUMN Rini Sumarno dalam reshuffle jilid dua?
Terkait hal itu, Sekretaris Kabinet RI sekaligus Ketua DPP PDIP, Pramono Anung enggan menanggapi.
Suara.com - "Ibu Mega menyampaikannya secara terbuka dan sudah menjadi konsumsi publik (Di saksikan Media Massa). Jadi tidak perlu penafsiran apa-apa," kata Pramono di sela-sela Rakernas I PDI Perjuangan, Jakarta Internasional Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (10/1/2016).
Menurut dia tidak ada pembicaraan mengenai reshuffle kabinet oleh Presiden Jokowi dalam rapat memberikan pengarahan tertutup kepada kader partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
"Dalam pengarahan tertutup tadi sama sekali tidak tentang reshuffle kabinet. Dalam arahan tertutup beliau tidak menyinggung itu, tapi lebih pada menekankan tadi. Bahwa ini adalah tahun percepatan kerja untuk pembangunan, perlu bekerja lebih keras dan giat," imbuhnya.
Secara terpisah, Ketua MPR Zulkifli Hasan enggan menanggapi rencana reshuffle jilid dua tersebut. Namun selaku Ketua Umum PAN, ia menyatakan partainya akan bergabung dengan Pemerintahan Jokowi.
"Itu Pak Presiden yang menilai. PAN bukan merapat, tetapi bagung Pemerintah," kata Zulkifli di gedung JI Expo Kemayoran usai hadiri rakernas PDIP.