Suara.com - Kepolisian di Jerman telah membubarkan demonstrasi pendukung kelompok anti-imigran, Pegida, dan ekstremis sayap-kanan. Akibatnya kelompok anti imigran mengalami bentrokan dengan polisi pada Sabtu (9/1/2016), di Kota Koln, Jerman Barat.
Ekstremis sayap-kanan dan pendukung Pegida menyerang polisi dengan menggunakan botol dan petasan selama demonstrasi di Koln, kata media Jerman, Focus Online.
Polisi kemudian bereaksi dengan menyemprotkan air dan membubarkan demonstrasi oleh sebanyak 1.700 orang itu.
Menurut polisi, tiga personel cedera dalam bentrokan tersebut, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad pagi. Sebanyak separuh dari sebanyak 1.700 demonstran adalah "hooligan".
Demonstrasi itu dilaporkan dipicu oleh serangan seksual pada Malam Tahun Baru di Koln.
Satu kelompok yang terdiri atas sebanyak 1.000 orang mengepung, mengganggu dan merampok, terutama, perempuan di kota tersebut.
Menurut saksi mata dan korban, pelaku perbuatan tercela itu adalah orang dengan penampilan Afrika Utara dan Timur Tengah.
Jumlah dakwaan pidana setelah serangan tersebut telah melonjak secara dramatis dari sebanyak 170 jadi 379, kata polisi Jerman pada Sabtu (9/1).
Sejauh ini, polisi Jerman telah mengidentifikasi sebanyak 31 tersangka, kebanyakan dari mereka adalah pencari suaka.
(Antara)