Suara.com - Kepolisian masih terus menelusuri penyebab kematian Wayan Mirna Salihin (27), yang tewas tak lama setelah meminum kopi di salah satu restoran di lantai dasar Mal Grand Indonesia. Kepala Kepolisian Sektor Tanah Abang Ajun Komisaris Besar Polisi Jefri Siagian mengatakan, lima orang saksi yang berada di restoran sudah diperiksa.
"Sementara ini kami sudah periksa karyawan restoran baik itu pengantar makanan, yang menerima pesanan, manager, marketing restoran," ujar Jefri saat dihubungi Suara.com, Sabtu (9/1/2016).
Sementara itu, dua rekan almarhum Mirna yang juga berada di restoran juga akan diperiksa kepolisian.
"Kedua temannya akan dijadwalkan Senin (11/1/2015)," katanya.
Lebih lanjut Jefri menuturkan, pada saat kejadian, korban janjian bersama teman. Mirna sampai ke restoran tersebut sekitar jam 17.30 WIB. Lalu dia pesan kopi.
"Setelah pesanan minuman datang, kemudian korban minum dan setelah diminum terlihat kejang-kejang,"ucap Jefri.
Usai melihat kondisi Mirna, rekan dan karyawan restoran langsung membawa mirna ke Klinik Damayanti yang ada di Grand Indonesia. Karena minimnya fasilitas, Mirna langsung dibawa ke Rumah Sakit Abdi Waluyo.
"Waktu dilihat Mirna kejang-kejang, langsung dibantu karyawan restoran dan dibawa ke klinik yang ada di Grand Indonesia. Karena fasilitas kurang memadai jadi dibawa ke Rumah Sakit Abdi Waluyo, ternyata nggak bisa ditolong," imbuh Jefri.
Adapun mengenai penyebab, polisi masih terus menyelidiki dugaan kematian Mirna. Polisi juga telah mengambil barang bukti seperti bekas minuman kopi dan bekas muntahan.
"Kita masih menunggu hasil dari dari laboratorium forensik," tutupnya.