Suara.com - Partai Amanat Nasional (PAN) meyakini tak akan menyakiti partai politik yang telah terlebih dahulu mendukung pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Bergabungnya PAN ke pemerintah itu nggak akan menyakiti dan melukai partai pendukung presiden yang sudah sejak awal," ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PAN Viva Yoga Mauladi dalam diskusi bertajuk 'Buruk Kinerja Kabinet Terbelah' di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/1/2016).
"Seperti PDIP, NasDem, Hanura, PKB. Pokoknya seluruh parpol pendukung presiden sejak awal. Jangan takut PAN nggak akan mencedarai," sambungya.
Menurut Viva, bergabungnya PAN ke pemerintahan juga tidak akan mencampuri dan mendikte Jokowi agar bisa segera mengevaluasi para menteri-menterinya yang sudah ada saat ini, atau dengan harapan ada reshuffle jilid II.
"Persoalan PAN mendapat posisi di mana kita serahkan pada presiden. Persoalan reshuffle itu kewenangan presiden," jelasnya.
Untuk diketahui, PAN sudah bergabung ke pemerintahan sejak bulan September 2015, atau setelah PAN dipimpin Zulkifli Hasan.
Saat Pemilihan Presiden 2014 lalu, PAN tak mendukung pasangan Jokowi-JK, melainkan mendukung pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa serta bergabung dalam Koalisi Merah Putih.
Ini Janji PAN Buat Parpol yang Sejak Awal Dukung Jokowi
Sabtu, 09 Januari 2016 | 10:28 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Karena Ini, Putri Zulhas Yakin Prabowo Bakal Bawa Perubahan Positif untuk Kemajuan Bangsa
20 Oktober 2024 | 18:00 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI