Golkar Indikasikan Gabung Pemerintah, Gerindra Pasrah

Ardi Mandiri Suara.Com
Jum'at, 08 Januari 2016 | 16:42 WIB
Golkar Indikasikan Gabung Pemerintah, Gerindra Pasrah
Ketua DPR RI Setya Novanto (kanan) didampingi Wakil Ketua DPR Fadli Zon (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan mengenai pertemuan dengan Donald Trump di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (14/9). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Partai Gerindra, Fadli Zon mengatakan hak politik Partai Golkar apabila ingin bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Ya kalau itu (Golkar gabung pemerintah) setiap parpol punya hak menentukan sikap politik," katanya di Gedung Nusantara III, Jakarta, Jumat (8/1/2016).

Dia mengatakan apabila Golkar benar-benar gabung pemerintah, maka jumlah parpol yang mengawasi jalannya pemerintahan lebih sedikit.

Namun menurut dia hal itu masih sebatas wacana dan belum menjadi sikap resmi Golkar sehingga perlu dilihat perkembangan politik ke depan.

"Kita lihat saja ke depan karena politik dinamis dan yang paling penting nasib demokrasi kita ke depan perlu dijaga," ujarnya.

Dia mengatakan, hingga saat ini Koalisi Merah Putih (KMP) belum membahas terkait kemungkinan sikap Golkar gabung pemerintah.

Menurut dia, KMP akan mengadakan rapat pada awal pekan depan.

Selain itu, dia menegaskan bahwa Gerindra tetap berada di luar pemerintahan, itu diartikan bahwa program-program pemerintahan yang bagus akan didukung.

"Namun kalau tidak menguntungkan rakyat, akan kami koreksi sehingga tetap kami pantau," ujarnya.

Sebelumnya, Partai Golkar hasil Munas Bali membuka opsi untuk bergabung menjadi pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Opsi ini muncul setelah DPD I sepakat merekomendasikan agar Golkar bergabung menjadi partai pendukung pemerintah, dalam konsolidasi nasional di Bali, Senin (4/1/2016) kemarin.

Ketua DPP Partai Golkar Munas Bali Nurdin Halid mengatakan rekomendasi itu tidak bisa langsung disetujui karena akan dibahas kembali dalam rapat pimpinan nasional.

"Dibahas dalam rapimnas apakah kita tetap di luar pemerintahan atau bergabung dengan pemerintahan, tapi bukan di KIH ya," kata Nurdin Halid.

Nurdin mengatakan, usulan untuk mendukung pemerintah ini muncul karena DPD I ingin Golkar berkontribusi di pemerintahan, sesuai ide dasar karya kekaryaan yang menjadi landasan berdirinya partai berlambang pohon beringin itu.

Dia membantah keinginan mendukung pemerintah agar Menteri Hukum dan HAM mengesahkan kubu Aburizal. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI