Kepada Relawan, Jokowi Mengaku Belum Pikirkan Reshuffle

Esti Utami Suara.Com
Kamis, 07 Januari 2016 | 22:10 WIB
Kepada Relawan, Jokowi Mengaku Belum Pikirkan Reshuffle
Presiden Jokowi saat meninjau perkembangan pembangunan MRT. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepada sejumlah organisasi relawan Jokowi, Presiden Joko Widodo mengaku belum memikirkan soal "reshuffle" kabinet melainkan lebih tertarik dan fokus pada pembangunan infrastruktur dan ketahanan pangan.

Organisasi Relawan Jokowi diundang dan diterima Presiden Jokowi di Istana Presiden Jakarta, pada Kamis (7/1/2016) untuk makan siang bersama.

Salah satu relawan Jokowi, Reinhard Parapat yang juga Ketua Umum Kebangkitan Indonesia Baru (KIB) mengatakan dalam pertemuan dengan relawan Jokowi, Presiden mengatakan belum berpikir soal pergantian menteri, Presiden lebih senang berbicara dan fokus membangun infrastruktur dan ketahanan pangan.

"Tidak ada soal reshuffle, fokus pada semua kementerian yang sedang bekerja," katanya.

Reinhard yang akrab disapa Taki itu mengatakan dalam pertemuan tersebut ada beberapa hal yang dibicarakan di antaranya soal Presiden Jokowi yang memberikan beberapa pemaparan tentang pembangunan infrastruktur di daerah-daerah seperti di Sumatera.

"Tol Sumatera pembangunan jalannya lebih cepat penyelesaiannya, sudah lebih 50 persen pengerjaan dari target waktu yang dikerjakan, ini karena keterlibatan beberapa Gubernur di Sumatera, khususnya di Lampung dan Sumatera Selatan yang merespon cepat realisasi kebijakan Pemerintah Jokowi yang fokus pada infrastruktur," katanya.

Selain itu juga dipaparkan soal Cina yang bisa membangun infrastukur pada masa keterbukaan (era Presiden Deng Xio Ping) karena fokus menjalankan visi misi membangun negaranya hingga besar.

"Kenapa kita tidak bisa? Padahal Indonesia sudah mencanangkan infrastrukur jauh sebelum Cina mencanangkan pembangunan infrastrukturnya, inilah fokus implementasi visi Presiden yang sedang berjalan dan dilakukan dengan cepat dan terukur," katanya.

Ia menambahkan dalam kesempatan yang sama Presiden juga membahas soal ketahanan pangan yang diyakini dapat direalisasikan asalkan fokus.

"Kita harus percaya diri dan fokus untuk merealisasikan pembangunan, mendukung usaha pertanian, bagaimana mungkin kita menanam dengan ketersediaan air yang cukup bila bendungan dan irigasi tidak berfungsi maksimal. Bahkan sampai tidak ada, 48 bendungan yang tidak berfungsi maksimal akan dikejar penyelesaiannya, termasuk merealisasikan perencanaan bendungan yang belum dibangun dan masih tahap perencanaan," katanya.

Presiden menekankan regulasi dan perizinan yang rumit harus dideregulasi karena tidak mungkin membangun iklim usaha yang baik apabila kondisi masih mempersulit perizinan pelaku usaha.

"Kita sudah terbelenggu sendiri oleh begitu banyaknya aturan yang dibuat, sebagai contoh, di Dubai cukup hanya satu perizinan, pengusahanya langsung bisa membangun pabrik, sementara kita harus memiliki puluhan tumpuk perizinan yang yang instansinya berbeda-beda belum termasuk aturan dan kebijakan pemerintah daerah sampai pusat, itu yang perlu dibereskan," katanya.

Reinhard menegaskan organisasi relawan sampai sejauh ini mengapresiasi hasil kinerja yang telah dilakukan Presiden. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI