Iran Tuding Jet Tempur Saudi Bom Kedutaan Besarnya di Yaman

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 07 Januari 2016 | 19:40 WIB
Iran Tuding Jet Tempur Saudi Bom Kedutaan Besarnya di Yaman
Jet tempur milik militer Arab Saudi (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Iran menuding bahwa Arab Saudi telah mengirim jet-jet tempurnya untuk membom kedutaan besar negara mayoritas Syiah itu ibu kota Yaman, Sana'a. Iran mengatakan bahwa pemboman itu telah menyebabkan bangunan kedutaan rusak dan sejumlah penjaganya terluka.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Hossein Jaberi Ansari, pada Kamis (7/1/2015), mengatakan bahwa pemboman itu adalah bentuk provokasi yang disengaja oleh Saudi, ketika hubungan antara dua negara sedang memanas.

"Ini adalah aksi yang disengaja dan punya tujuan tertentu dari pemerintah Arab Saudi, yang melanggar semua konvensi dan perjanjian internasional yang mengatur tentang perlindungan dan kekebalan fasilitas diplomatik," kata Jaberi Ansari kepada stasiun televisi IRIB milik pemerintah Iran.

"Iran meminta Arab Saudi bertanggung jawab atas aksi ini," sambung dia.

Tudingan ini menambah ketegangan antara Teheran dan Riyadh yang sejak akhir pekan kemarin sudah meninggi setelah Saudi mengeksekusi ulama Syiah, Nimr al-Nirm.

Eksekusi mati itu memicu protes pemeluk Islam Syiah di Iran dan belahan dunia lainnya. Di Teheran para demonstran menjebol dan membakar kedutaan besar Saudi. Akibatnya Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran dan mengusir duta besar Iran dari Riyadh. Langkah itu diikuti oleh sekutu-sekutu Saudi seperti Bahrain dan Sudan yang memutus hubungan diplomatik dengan Iran.

Menteri Luar Negeri Iran, Mohamad Javad Zarif, pada Rabu (5/1/2016), mendesak Arab Saudi agar berhenti mempertajam ketegangan dan menuding bahwa Riyadh telah terus menentang diplomasi Teheran selama dua tahun terakhir, terutama yang berhubungan dengan kesepatakan nuklir dengan dunia internasional.

Kesepakatan itu merupakan pintu bagi Iran untuk kembali masuk dalam komunitas global, setelah dikucilkan selama lebih dari tiga dekade. Adapun Saudi, seperti Israel, adalah pihak yang paling gelisah dengan keakraban Iran dengan dunia Barat, terutama Amerika Serikat - sekutu utama Saudi dan Israel. (The Guardian)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI