Deportasi Mugiyanto, KontraS: Malaysia Paranoid

Kamis, 07 Januari 2016 | 18:13 WIB
Deportasi Mugiyanto, KontraS: Malaysia Paranoid
Ilustrasi bendera Malaysia. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mengecam tindakan pendeportasian aktivis hak asasi manusia (HAM) Mugiyanto oleh pemerintahan Malaysia.

Wakil Koordinator Bidang Strategi dan Mobilisasi KontraS, Puru Kencana Putri menilai pendeportasian yang dilakukan kepada Mugiyanto adalah bentuk ketakutan pemerintahan Malaysia terhadap gerakan masyarakat sipil.

"Deportasi, cekal dan sebagainya itu ya bentuk paranoid pemerintah Malaysia terhadap aktivitas-aktivitas masyarakat sipil yang kemudian diduga membahayakan konsep kedaulatan, stabilitas negara dan sebagainya," kata Puri saat dihubungi suara.com, Jakarta, Kamis (7/1/2015).

Menurutnya tujuan Mugiyanto ke Malaysia yakni ingin memperkuat solidaritas publik di kawasan asia tenggara. Dia tidak sama sekali untuk mengancam stabilitas pemerintahan Malaysia.

"Saya pikir dia di Malaysia itu hanya memperkuat solidaritas, dia tidak membahayakan negara Malaysia kok. Tidak membhayakan negara Indonesia juga tujuannya ke sana," kata Furi.

Lebih lanjut, Puri mengatakan jika rkehadiran Mugiyanro dalam forum di Kuala Lumpur Selangor Chinese Assembly, yang rencana digelar malam ini juga terbuka untuk umum. Agenda pertemuan tersebut, tambah Puri juga telah disebarluaskan melalui jejaring sosial.

"Memang dia punya agenda ya, pertemuan tersebut juga disebar luaskan menggunakan media sosial, bukan pertemuan tertutup, jadi siapa saja bisa melakukan itu. Bisa datang k sana juga," kata Puri.

Sebelumnya, Mugiyanto dideportasi oleh imigrasi Malaysia. Dia disebut menjadi bagian dari gerakan #YellowMania penentang pemerintahan Najib Razak.

Mugiyanto adalah aktivis HAM dari KontraS. Dia salah satu dari 9 orang yang selamat dari dugaan upaya penculikan militer di bawah pimpinan Presiden Soeharto di masa orde baru.

Data KontraS, ada 23 aktivis yang diculik selama 1997-1998. Satu di antara mereka ditemukan tewas, dan 13 di antaranya masih hilang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI