TNI AL Teken Kontrak Pengadaan Alutsista 2016 Rp1,19 Triliun

Kamis, 07 Januari 2016 | 16:52 WIB
TNI AL Teken Kontrak Pengadaan Alutsista 2016 Rp1,19 Triliun
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi di Auditorium Denma Mabes Angkatan Laut, Cilangkap Jakarta Timur, Kamis (7/1/2016). (suara.com/Erick Tanjung)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - TNI Angkatan Laut menandatangani kontrak secara kolektif tahun anggaran 2016 dengan penyedia barang dan jasa. Penandatangan kontrak oleh para Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) satuan kerja TNI AL dengan para mitra penyedia barang dan jasa ini terdiri dari 154 kontrak dengan total nilai Rp1,19 triliun.

‎Penandatanganan kontrak itu disaksikan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi di Auditorium Denma Mabes Angkatan Laut, Cilangkap Jakarta Timur, Kamis (7/1/2016).

"Hal itu meliputi kontrak alutsista senilai Rp902,9 miliar, sarana prasarana senilai Rp167,8 miliar, dan perlengkapan personel senilai Rp121,6 miliar," kata Ade.

Penandatanganan kontrak ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang harus diikuti oleh seluruh kementerian dan lembaga dengan meningkatkan kinerja serta menghendaki pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di tahun 2016. Kegiatan ini diselenggarakan pertama kalinya oleh TNI Angkatan Laut guna menindaklanjuti instruksi dari Presiden dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi dan percepatan pelaksanaan anggaran pada tahun anggaran 2016.

"Sehingga dengan ditandatanganinya kontrak pada awal tahun ini maka pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan TNI Angkatan Laut dapat segera dimulai," terangnya.

Sebelumnya telah dilaksanakan proses lelang sebagaimana diatur dalam Perpres nomor 70 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah. ‎Dengan dimulainya pelaksanaan kegiatan secara dini maka otomatis akan mempercepat daya serap anggaran TNI Angkatan Laut dan dapat menghindari terjadinya lintas tahun.

"Dengan kontrak ini nanti tidak ada lagi alasan-alasan program dan kegiatan belum terealisasi karena kontrak terlambat," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI