Menengok Rumah Singgah Waria Jompo Satu-satunya di Dunia

Kamis, 07 Januari 2016 | 16:43 WIB
Menengok Rumah Singgah Waria Jompo Satu-satunya di Dunia
Waria bernama Yopi Uktolsye (53) di rumah singgah waria jompo di gang Golf, nomor 176, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat. [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rumah singgah waria yang didirikan Ketua Forum Komunitas Waria Indonesia Yulianus Rettoblaut atau mami Yuli terletak di gang Golf, nomor 176, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat. Rumah singgah tersebut berada di tengah-tengah pemukiman penduduk.

Di rumah singgah sebanyak 831 waria diberikan pendampingan. Sebagian waria yang diberi pendampingan merupakan waria lanjut usia atau jompo.

Masuk ke dalam rumah singgah, pertama-tama akan terlihat pemandangan ratusan foto yang terpampang di dinding. Foto tersebut terdiri dari foto kegiatan waria dan mami Yuli.

Selain foto, di sana juga terlihat sejumlah piala yang pernah diraih anggota Forum Komunitas Waria Indonesia.

Di dalam ruangan, tidak ada sekat antara ruang tamu yang berisi sofa dan ruang makan.

Ketika Suara.com memasuki rumah singgah tidak terlihat aktivitas para waria. Di sana hanya ada seorang waria jompo. Namanya Yopi Uktolsye.

Yopi atau akrab disapa Oma Yotti mendapat tugas semacam kepala rumah tangga. Oma Yotti mengatakan waria yang menetap di rumah singgah hanya sembilan orang yang umumnya sudah jompo-jompo dan tidak memiliki tempat tinggal lagi.

"Di sini yang sudah tua-tua, kalau yang muda-muda kan bisa cari tempat sendiri dan juga kita khususkan buat waria yang sakit bisa tinggal di sini, karena sudah diusir keluarga," ujar Oma Yotti kepada Suara.com.

Oma Yotti bercerita waria-waria yang menetap di rumah singgah punya tanggungjawab masing-masing.

"Saya di sini punya tanggungjawab jaga rumah dan masak. Kalau yang lain (waria lansia) pada keluar jualan kue ke pasar, jual keset, salon keliling dan pijat keliling," kata Oma Yotti.

Dia juga menceritakan kegiatan para waria yang sering datang ke sana. Mereka mendapatkan berbagai pembinaan keterampilan tangan. Hasilnya, kata dia, nanti akan dijual dan uangnya untuk memenuhi kebutuhan rumah singgah.

"Sebulan sekali ada pelatihan kerajinan tangan merangkai bunga, membuat kue, membuat keset dan dijual ke pasar tradisional," kata waria asal Ambon.

Rumah singgah ini, kata Oma Yotti, juga mendapat bantuan dari Kementerian Sosial lewat Dirjen Rehabilitasi Sosial.

"Kita juga dibantu sama Dinas Sosial untuk keterampilan waria di sini," kata waria berusia 73 tahun.

REKOMENDASI

TERKINI