Ada Pesawat Asing, Prajurit TNI di Pulau Ini Hanya Bisa Berdoa

Kamis, 07 Januari 2016 | 14:14 WIB
Ada Pesawat Asing, Prajurit TNI di Pulau Ini Hanya Bisa Berdoa
Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengungkapkan kekuatan tentara dan alat utama sistem persenjataan (alutsista) di sejumlah pulau terdepan wilayah perbatasan RI masih minim. Salah satunya di pulau Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku yang berbatasan dengan Australia.

Di pulau ini ada satu radar milik TNI untuk memantau ‎kapal dan pesawat asing jika memasuki wilayah kedaulatan RI, namun tidak ada peralatan komunikasi yang bisa cepat menghubungi Komando Pertahanan Udara Nasional (Korhudnas) TNI Angkatan Udara di Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

"Di pulau Saumlaki hanya terdapat satu radar, tetapi jika radar melihat ada pesawat masuk wilayah Indonesia, anggota hanya bisa berdoa saja, ya Tuhan semoga pesawat itu keluar dari Indonesia. Karena, untuk menyampaikan ke Kohudnas dan minta kirim pesawat Sukhoi dari Makasar nggak bisa," kata Gatot di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (7/1/2016).

 Gatot menjelaskan, sebab selama ini dalam paradigma TNI selama ini pulau terluar dan perbatasan RI adalah wilayah Timor-Timur yang kini sudah menjadi sebuah negara yaitu Timur Leste. Sekarang paradigma itu telah diubah.

Sedangkan di pulau terdepan perbatasan RI lainnya juga minim kekuatan. Diantaranya di Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku seperti pulau Lirang, pulau Wetar, pulau Kisar dan pulau Leti, serta pulau Alor di NTT.

"Pulau ini yang terlupakan, khususnya oleh TNI. Di wilayah itu cuma ada dua TNI AL, dan dua Babinsa (Angkatan Darat) saja," ujarnya.

Maka dari itu lanjut Gatot kekuatan TNI di sana harus ditingkatkan. Baik itu pasukan maupun sarana dan prasarana serta alat utama sistem persenjataan (Alutsista).

"‎Gelar kemampuan di sana perlu ditingkatkan," katanya.

Selain itu di pulau Selaru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku juga akan dibangun Bandar Udara sehingga pesawat militer bisa mendarat di sana.

"Gelar kekuatan dan kemampuan disebarkan lagi, ada peluang di pulau Selaru ada bandara nanti dipanjangkan. Kepala Desa di sana mengkaui 1.500 meter lagi di buat bandara, realisasi segera mungkin tentunya dengan DPR dan Pemerintah," terang Gatot.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI