Pemerintah Jerman Marah Atas Kekerasan Seksual Masif di Koln

Adhitya Himawan Suara.Com
Kamis, 07 Januari 2016 | 04:55 WIB
Pemerintah Jerman Marah Atas Kekerasan Seksual Masif di Koln
Kanselir Jerman Angela Merkel. (Shutterstocks)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere mengkritik keras cara penanganan polisi terhadap peristiwa serangan geng pada perempuan dan anak perempuan di Koin pada malam tahun baru 2016.

"Polisi tidak harus bekerja seperti ini," katanya. Polisi sendiri dikabarkan baru mengidentifikasi tiga tersangka dalam peristiwa tersebut.

Lebih dari 100 korban mengeluh mengalami kekerasan seksual atau dirampok oleh geng hingga 30 orang. Penampilan para pelaku dilaporkan seperti orang Arab atau Afrika Utara.

Para pejabat mengatakan kekerasan tidak harus melemparkan kecurigaan terhadap semua pengungsi.

Sebuah kerumunan sekitar 1.000 orang berkumpul di alun-alun di luar stasiun Koln selama malam tahun baru, dan menyalakan petasan. Banyak yang mabuk dan agresif.

Polisi akhirnya mengevakuasi para pemuda tersebut karena risiko cedera dari kembang api.

Tapi geng pemuda segera kembali dan melakukan serangan selama beberapa jam dengan respon yang minim dari otoritas lokal sampai setelah tengah malam.

Dua wanita di Cologne telah mengatakan kepada polisi mereka diperkosa dan banyak yang meraba-raba, termasuk polisi relawan. Menteri Kehakiman Heiko Maas mengatakan serangan tampaknya telah terkoordinasi dan berbicara tentang "skala baru kejahatan terorganisir".

Perempuan juga menjadi sasaran di Hamburg dan Stuttgart. Lebih dari 30 pengaduan telah diajukan oleh perempuan mengatakan mereka tidak sopan diserang atau dirampok di Hamburg Reeperbahn.

Polisi di Stuttgart mengatakan beberapa wanita diserang di Schlossplatz di pusat kota.

Ratusan orang melakukan protes di dekat stasiun Koln pada Selasa malam (5/1/2016), marah oleh serangan berani dan oleh respons yang lambat dari pemimpin politik.

Kanselir Angela Merkel menyatakan kemarahan atas "serangan menjijikkan" dan menteri dalam negeri ditanya tentang respon polisi di TV nasional.

Mr de Maiziere mengkritik polisi untuk memungkinkan penyerang untuk kembali. Alun-alun dievakuasi, katanya, "dan kemudian peristiwa ini terjadi dan mereka menunggu pengaduan. Polisi tidak harus bekerja seperti ini".

Identifikasi luas dari penyerang sebagai Afrika Utara atau Arab dalam hal penampilan memperkeras kecuriagaan karena masuknya lebih dari satu juta migran dan pengungsi dalam satu tahun terakhir. Banyak pendatang telah melarikan diri dari konflik di Suriah.

(BBC)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI