Polisi Selidiki Pelemparan Granat ke Rumah Dinas Gubernur Sulsel

Esti Utami Suara.Com
Rabu, 06 Januari 2016 | 21:27 WIB
Polisi Selidiki Pelemparan Granat ke Rumah Dinas Gubernur Sulsel
Ilustrasi granat. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Barang bukti berupa granat yang diduga dilemparkan seseorang ke rumah jabatan Gubernur Sulawesi Selatan, kini telah diamankan di Markas Pelaksana Kodam (Paldam) VII/Wirabuana yang berwenang mengatur masalah pembekalan dan pemeliharaan materil dalam rangka mendukung tugas pokok Kodam.


"Granatnya ditemukan oleh warga sipil dan kemudian membawanya ke kantor Denpom (Detasemen Pom Kodam) yang lokasinya tepat berada di depan rujab gubernur," ujar Kepala Penerangan Kodam VII Wirabuana Kolonel (CZI) I Made Sutia di Makassar, Rabu (6//1/2016).

Granat jenis mortir M 50 yang diamankan itu merupakan buatan PT Pindad yang bergerak dalam pembuatan produk militer dan komersial di Indonesia.

"Granatnya itu berjenis mortir M 50 buatan Pindad tahun 1985. Granat ini dulunya digunakan oleh TNI tetapi sekarang sudah tidak digunakan lagi dan itu model lama," katanya.

Made menyatakan jika mortir yang diamankan itu sudah tidak lagi memiliki isian karena granatnya telah terpakai. Saat ditemukan itu hanya tinggal bodi dan bagian atasnya saja.

"Ini hasil pemeriksaan dan pengecekan anggota di Paldam kalau granat itu sudah ditembakkan dan tidak memiliki isian. Granatnya juga hanya tersisa bodi dan bagian atasnya," sebutnya.

Berdasarkan hasil keterangan dari Mimin, warga yang pertama menemukan granat itu menjelaskan jika saat itu dirinya melintas di Jalan Sungai Saddang tembus Jalan Sungai Tangka atau tepat di bagian samping rumah jabatan gubernur.

Saat itu, Mimin yang mengendarai sepeda motor menemukan bungkusan hitam yang dilemparkan oleh seseorang dari atas mobil minibus. Namun Mimin tidak melihat nomor plat kendarannya.

Karena penasaran, dia lantas mengambil bungkusan hitam yang berada di bagian belakang rumah jabatan atau tepatnya di sekitar lapangan tenis.

Setelah mengetahui bungkusan hitam itu adalah granat, Mimin kemudian mengantarkan bungkusan itu ke Denpom sambil menjelaskan proses terjadinya pelemparan tersebut. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI