Suara.com - Partai Gerindra disebut khawatir dengan posisi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta tahun 2017. Kekhawatiran ini terutama apabila Ahok tidak benar maju melalui jalur independen atau non-partai.
"Justru saya khawatir Ahok tidak jadi (maju melalui) jalur independen. Regulasinya lolos-tidak, kebenaran (dukungan Teman Ahok) faktual antara yang ditulis dengan yang diverifikasi," ujar Ketua Tim Penjaringan Cagub/Cawagub DKI Partai Gerindra, Syarif, di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (6/1/2016).
Jika nantinya Ahok benar akan digandeng partai politik, kata Syarif, maka Ahok akan kembali mengecewakan banyak pihak. Terutama dalam hal ini menurutnya adalah para relawan Teman Ahok dan juga Partai Gerindra.
Syarif yang juga adalah anggota DPRD DKI Jakarta ini berharap agar Ahok segera melakukan deklarasi siapa calon wakil gubernurnya ke masyarakat serta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Terlebih karena "suara" berupa fotokopi KTP warga Jakarta yang dikumpulkan Teman Ahok diklaim sudah mencukupi.
Sejauh ini, dukungan warga seperti yang dikutip Suara.com dari situs Temanahok.com, sudah mencapai 571.245.
"Ahok bisa main dua kaki. Saya menyarankan Ahok deklarasi, kalau memang sudah melampaui syarat (dukungan suara). Biar jelas. Karena dia potensial dilirik sama partai. Orang punya nilai jual kok," tutur Syarif.
"Bila (Ahok) jadi dari partai, maka bisa ada gangguan psikologis. Secara nggak langsung Ahok menciptakan golput. Makanya saya dorong segera deklarasi. Katanya kan sudah penuhi syarat. Udah, deklarasi saja," sambungnya.
Menurut Syarif lagi, setelah Ahok melakukan deklarasi untuk menentukan siapa cawagubnya dan apakah benar maju melalui jalur independen, maka dipastikan partai politik tidak akan tergoda lagi untuk menggandengnya.
"Sudah, deklarasi saja. Biar nggak melukai perasaan relawan, dan supaya partai-partai nggak kegoda juga," kata Syarif.