Tahukah Anda arti kebebasan akademik wahai Pak rektor? Dunia akademik yang Anda pimpin harus dibebaskan dari tekanan apapun selain ilmu pengetahuan. Sehingga dalam kampus, tempat kebebasan berpikir kita semai, tidak boleh ada simbol kekuasaan. Dan kalau Rektor telah berubah menjadi simbol kekuasaan maka Rektor pun layak ditumbangkan!
Tapi Pak Rektor yang terhormat,
Pagi ini, seperti pagi di setiap musim hujan ketika Jakarta dan sebagian kota terancam banjir, Anda telah membantu para aktivis mahasiswa bersemi bersama bunga, pertanda awal musim kita.
Terima kasih Pak Rektor, Anda mengingatkan mereka ketika politik atau kekuasaan telah bersenyawa dengan para Ilmuan. Ketika kebenaran telah dirampas dari ilmu pengetahuan. Dan ketika semua menjadi kelam, karena kebenaran tenggelam bersama dominasi kekuasaan.
Mungkin ini pertanda yang berulang dalam setiap perubahan besar. Bahwa kebenaran mesti diperjuangkan oleh keberanian! Dan ketika semua telah menjadi mapan, kita hanya punya satu pilihan yaitu hidup bersama dengan orang-orang yang dalam hatinya penuh keberanian.
Dalam sejarah Indonesia, inilah yang muncul dalam setiap reformasi dan kemerdekaan. Dan keberanian itu telah muncul bersama pemuda dan mahasiswa. Sumpah Pemuda 1928 adalah sumpah keberanian. Proklamasi 1945 diwarnai penculikan dan reformasi 1998 adalah demonstrasi keberanian.
Maka, Seperti hari ini dan hari-hari mendatang. Adalah hari-hari perjuangan!
Selamat berjuang teman2 mahasiswa. Tiada kata jera dalam perjuangan!
Allahuakbar, Merdeka!
Jakarta, 6 Januari 2016.