Pidato Soal Aturan Kepemilikan Senjata, Obama Berlinang Air Mata

Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 06 Januari 2016 | 09:42 WIB
Pidato Soal Aturan Kepemilikan Senjata, Obama Berlinang Air Mata
Presiden Barack Obama berlinang air mata saat mengumumkan kebijakan kepemilikan senjata. (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada yang menarik saat pengumuman soal kebijakan baru soal syarat kepemilikan senjata di Amerika Serikat di Gedung Putih, Washington DC, Selasa (5/1/2016) waktu setempat. Seperti dikutip dari Reuters, Presiden Barack Obama meneteskan air mata saat mengenang anak-anak yang menjadi korban dalam beberapa insiden penembakan massal di negeri tersebut.

Selama ini, pemerintahan Obama mendorong dibuatnya sebuah aturan baru soal kepemilikan senjata. Salah satunya adalah pemeriksaan latar belakang yang lebih ketat untuk calon pemilik senjata.

Namun, lansiran Independent, keinginan tersebut terhenti di Kongres yang menolak kebijakan baru tersebut. Kongres menilai, kebijakan baru bisa melanggar Amandemen Kedua Amerika Serikat. Amandemen yang disahkan pada 15 Desember 1791 tersebut mengatur hak warga untuk memiliki dan menyimpan senjata api.

Namun, kian meningkatnya frekuensi insiden penembakan di Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir, mendorong pemerintah untuk melakukan pembenahan. Lagipula, berdasarkan sebuah riset yang dilakukan Universitas Quinnipiac, 84 persen responden mendukung adanya pemeriksaan latar belakang bagi calon pemilik senjata.

Dijegal Kongres, Obama, yang masa jabatannya akan segera berakhir usai pemilihan presiden bulan November nanti, memutuskan menggunakan kekuasaannya untuk memberlakukan kebijakan baru tersebut.

Reuters menyebutkan, di tengah-tengah pidato emosionalnya, Obama beberapa kali terlihat mengusap air mata yang menetes dari kedua matanya ketika mengenang aksi pembantaian 20 anak dan 6 orang dewasa di sebuah sekolah dasar di Sandy Hook, Newton, Connecticut bulan Desember 2012 silam.

"Setiap saya mengingat anak-anak itu, saya merasa marah," kata Obama sambil meneteskan air mata.

"Hal itu mengubah saya, hari itu juga," sambungnya.

Obama menuding para pembuat undang-undang di Kongres kalah oleh lobi-lobi yang dilancarkan National Rifle Association (NRA), sebuah badan advokasi hak kepemilikan senjata. Badan inilah yang melakukan lobi terkait peraturan perundangan senjata di AS.

Independent menyebut, mengutip informasi dari Associated Press, menurut undang-undang kepemilikan senjata yang berlaku saat ini, hanya pedagang senjata berizin federal saja yang harus melakukan pemeriksaan latar belakang kepada para calon pembeli. Namun, pada ajang-ajang pameran senjata dan situs internet, seringkali pedagang mengesampingkan persyaratan itu dengan cara menolak menjadi pedagang berizin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI