Suara.com - Pemerintah Arab Saudi mengatakan, pada Selasa (5/1/2016) waktu setempat, mengatakan bahwa ketegangan negara tersebut dengan Iran tidak akan mempengaruhi upaya-upaya perundingan untuk mengakhiri perang di Suriah. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir seperti dikutip oleh Saudi Press Agency (SPA).
"Ketegangan yang terjadi baru-baru ini yang berpengaruh terhadap kawasan secara negatif tidak akan mempengaruhi... operasi-operasi yang dilakukan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) bersama komunitas internasional untuk mencapai solusi politik di Jenewa dalam waktu dekat," kata Jubeir setelah mengadakan pembicaraan dengan utusan khusus untuk Suriah, Staffan de Mistura.
Seperti diketahui, Arab Saudi dan Iran, mendukung pihak yang berlawanan dalam konflik di Suriah, di mana Saudi mendukung pasukan koalisi memerangi ISIS namun tetap menuntut rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk turun, sementara Iran, yang juga memerangi ISIS, namun berpihak pada pemerintahan Suriah yang sah. Keduanya sudah menggelar beberapa perundingan terkait konflik tersebut. Namun muncul kekhawatiran, perseteruan diantara keduanya mampu memicu mundurnya upaya diplomatik untuk mewujudkan perdamaian di Suriah.
Menurut Jubeir, Kerajaan Arab Saudi masih pada pendirian awal, yakni mencari solusi berdasarkan komunike Jenewa 1, sebuah dokumen tahun 2012 yang berisi pedoman mewujudkan perdamaian di suatu negara. Salah satunya adalah dengan membentuk sebuah otoritas pemerintahan transisi. Arab Saudi menegaskan sikapnya bahwa Presiden Bashar al-Assad tidak boleh memiliki peran lagi di negaranya. (Reuters)
Tegang dengan Iran, Saudi Jamin Perundingan Suriah Jalan Terus
Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 06 Januari 2016 | 07:18 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Timnas Indonesia Makin Percaya Diri usai Hajar Arab Saudi, STY Buka Suara
28 November 2024 | 09:51 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI