Suara.com - Iran meluncurkan rudal bawah tanah pada Selasa (5/1/2016) yang disiarkan oleh televisi negara. Manuver ini oleh Amerika Serikat dipandang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB Tahun 2010.
Manuver Iran yang mempublikasikan program rudal bawah tanah nampaknya sengaja dilakukan untuk menjengkelkan AS. Iran berencana untuk membongkar hampir semua sanksi terhadap Iran melalui terobosan perjanjian nuklir.
Kantor berita dan video televisi negara Iran, Tasnim, mengatakan fasilitas rudal bawah tanah tersebut terletak di pegunungan dan dijalankan oleh Garda Revolusi Iran, dan diresmikan oleh ketua parlemen, Ali Larijani. Video berdurasi 1 menit yang berisikan pelepasan satu rudal bawah tanah tersebut dilakukan pada Oktober tahun lalu.
Amerika Serikat mengatakan rudal yang diuji Iran pada bulan Oktober akan mampu membawa hulu ledak nuklir. Pejabat AS mengatakan Washington akan menanggapi tes rudal terbaru yang dilakukan Iran ini dengan menerapkan sanksi baru terhadap Iran secara individu maupun bisnis.
Bualan Iran tentang kemampuan rudalnya dianggap sebagai tantangan bagi pemerintahan Presiden AS Barack Obama. Amerika Serikat dan Uni Eropa berencana untuk membongkar hampir semua sanksi internasional terhadap Teheran di bawah kesepakatan nuklir yang tercapai pada Juli.
Iran telah mematuhi ketentuan utama dari kesepakatan nuklir, yang memerlukannya untuk menyerahkan materi yang dikhawatirkan oleh dunian dapat digunakan untuk membuat senjata atom. Iran juga menerima pembatasan lainnya mengenai program nuklirnya.
Namun Presiden Hassan Rouhani memerintahkan Menteri Pertahanan pekan lalu untuk memperluas program rudal.
Rudal Iran akhir-akhir ini berada dalam fase pengembangan membanggakan. Rudal Iran saat ini diyakinijauh lebih akurat dibanding rudal yang ada saat ini.Para ahli nuklir mengatakan Iran mungkin meningkatkan efektivitasnya dengan hulu ledak konvensional.
Garda Revolusi 'kedua-in-command, Brigadir Jenderal Hossein Salami, mengatakan Jumat lalu (1/1/2016) bahwa Iran memiliki fasilitas bawah tanah yang begitu penuh. Kini Iran belum tahu bagaimana untuk menyimpan rudal baru mereka.
(Reuters)