Suara.com - Arab Saudi mempertahankan keputusannya untuk mengeksekusi mati 47 orang, termasuk ulama Syiah Sheikh Nimr al Nimr di hadapan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), hari Senin (4/1/2016). Menurut wakil pemerintah Arab Saudi di PBB, ke-47 orang tersebut sudah diadili secara adil tanpa memandang intelektualitas, ras, atau afiliasi sektenya.
Arab Saudi menyatakan kekecewaan mendalam karena Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon sempat mengungkapkan kekhawatirannya terkait keadilan persidangan terhadap mereka yang dieksekusi, termasuk sang ulama Syiah, Sheikh Nimr al Nimr.
Sebelumnya diberitakan, ketegangan di Timur Tengah pasca-eksekusi mati puluhan terpidana --termasuk seorang ulama Syiah bernama Syekh Nimr al-Nimr-- oleh pemerintah Arab Saudi, masih terus berkembang. Kini, setelah Saudi merespons penyerbuan pengunjuk rasa ke kedutaan mereka di Teheran dengan cara memutus hubungan diplomatik, sejumlah negara lain pun menyusul.
Yang terbaru mengambil langkah dalam kaitan masalah ini adalah Sudan, yang sebagaimana diberitakan Reuters, Senin (4/1/2015), juga menyatakan memutuskan hubungan diplomatik mereka dengan Iran.
Tak lama setelah pernyataan pemutusan hubungan diplomatik dengan Iran oleh Arab Saudi, otoritas Bahrain pun ikut menyatakan hal serupa. Untuk diketahui, Bahrain sendiri adalah negara kerajaan dengan warga mayoritas Syiah, namun diperintah oleh keluarga Sunni. (Reuters)
Arab Saudi: Pengadilan Terhadap 47 Terpidana Mati Sudah Adil
Ruben Setiawan Suara.Com
Selasa, 05 Januari 2016 | 08:00 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Jadi Korban Timnas Indonesia, Roberto Mancini: Apabila Bisa Memutar Waktu...
24 Desember 2024 | 15:46 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI