Nama Kalla Disebut-sebut Sebagai Ketua Transisi Partai Golkar

Esti Utami Suara.Com
Senin, 04 Januari 2016 | 22:10 WIB
Nama Kalla Disebut-sebut Sebagai Ketua Transisi Partai Golkar
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat memediasi islah Golkar tahap kedua. (suara.com/Kurniawan Mas'ud)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla didukung menjadi Ketua Umum Transisi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar menyusul banyaknya permasalahan yang melanda partai berlambang pohon beringin itu.

Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) l Partai Golkar Sulawesi Selatan HM Roem di Makassar, Senin (3/1/2016), mengatakan, Jusuf Kalla adalah salah satu solusi untuk kembali menyolidkan Partai Golkar.

"Semua upaya akan kita tempuh untuk menyolidkan partai ini dan menyelesaikan semua permasalahan yang ada di internal partai," ujar Roem yang juga Ketua DPRD Sulsel itu.

Dia mengatakan, kemelut yang terjadi di internal partai beringin sudah berlangsung lama dan sudah setahun permasalahan tersebut tidak mampu diselesaikan dengan baik. Karenanya, ia menyambut baik ketika ada pihak yang menunjuk Jusuf Kalla dan Akbar Tanjung sebagai Ketua Transisi DPP Golkar.

"Apa saja cara terbaik yang dianggap bisa menyelesaikan kemelut ini, sebaiknya dilakukan. Tidak mesti Pak JK. Tapi kalau memang hanya beliau yang bisa, tidak masalah," katanya.

Roem memastikan Golkar Sulsel selalu mendukung setiap upaya penyelesaian konflik, bahkan pihaknya sudah melakukan inisiasi juga tapi kemelut itu tidak juga selesai.

"Keadaan ini harus diakhiri karena tidak ada gunanya, malah sangat merugikan Golkar," terangnya.

Roem mengungkapkan, hingga kini Golkar Sulsel belum bersikap resmi soal upaya mendukung rekonsiliasi di pusat. Hal itu masih akan dibahas dalam rapat bersama.

Namun gagasan pembentukan tim transisi dianggap sebagai solusi yang baik. Menurut Roem, yang paling penting adalah menghasilkan keputusan yang bisa diterima kedua pihak berseberangan secara legowo. Roem secara pribadi menilai JK sebagai salah satu sosok yang paling tepat mengembalikan keharmonisan Golkar. JK disebut masih memiliki pengaruh kuat di internal beringin, mengingat dia pernah menjabat ketua umum partai. Itu ditambah dengan jabatannya saat ini sebagai wakil presiden.

Selama ini JK, juga cukup sering bersuara seputar dualisme kepengurusan DPP Golkar. Beliau selalu mengimbau percepatan rekonsiliasi. Makin cepat urusan ini selesai, semakin bagus," ungkapnya.

Pengusulan JK sebagai ketua tim transisi mencuat beberapa hari belakangan di media massa. Salah satu isi usulan adalah tim berisikan 20 pengurus, yang dipilih secara seimbang dari kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono.

Roem berharap tim transisi nantinya berisikan orang yang netral, tidak memihak salah satu pihak. Keputusannya juga diharapkan tidak harus penyelenggaraan musyawarah nasional.

"Pokoknya apa saja yang terbaik untuk mengakhiri masalah yang berlarut-laruta. Pimpinan DPP ke depan harus bisa mengurus partai, bukan untuk tujuan lain," jelasnya.

Sebelumnya, Ketua DPD I Golkar Sulsel Syahrul Yasin Limpo menyebutkan bahwa dualisme partai menjadi penyebab utama kekalahan partai di sebagian besar pemilihan kepala daerah.

Syahrul mengungkapkan, hal itu tak lepas dari tarik-menarik keputusan pengusungan calon. Syahrul berharap rekonsiliasi dilakukan secepatnya pada tahun ini agar Golkar bisa kembali berjaya pada pilkada selanjutnya mulai tahun depan. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI