Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Golkar Azis Syamsudin meminta pemerintah membangun pos-pos pengamanan permanen untuk menjaga wilayah perbatasan di Papua. Ini menyusul kasus penyerangan yang dilakukan kelompok bersenjata ke Polsek Sinak, Kabupaten Puncak, Jayapura.
"Itu yang selalu kita rapat dengan jajaran polhukam, untuk di daerah-daerah dibuat pos-pos yang sifatnya permanen, baik di Papua, dan Kalimantan," kata Azis di DPR, Rabu (30/12/2015).
Lebih jauh, Azis mengatakan selain pos pengamanan dipermanenkan, fasilitas dan sarana-prasarana pos perbatasan juga harus ditingkatkan. Soalnya, kondisi sekarang dinilai belum memadai.
"Itu harus ditingkatkan pengamanannya dan posnya. Fasilitasnya juga harus lebih diperbaiki," katanya.
Penyerangan tersebut terjadi pada Minggu (27/12/2015) malam. Tiga anggota polisi tewas dan dua anggota polisi lainnya luka.
Tak hanya menyerang, mereka juga merampas tujuh pucuk senjata api dan amunisi.
Kasus ini menjadi perhatian DPR. Komisi III berencana untuk datang ke tempat kejadian perkara guna mengumpulkan informasi kasus tersebut.
"Itu yang selalu kita rapat dengan jajaran polhukam, untuk di daerah-daerah dibuat pos-pos yang sifatnya permanen, baik di Papua, dan Kalimantan," kata Azis di DPR, Rabu (30/12/2015).
Lebih jauh, Azis mengatakan selain pos pengamanan dipermanenkan, fasilitas dan sarana-prasarana pos perbatasan juga harus ditingkatkan. Soalnya, kondisi sekarang dinilai belum memadai.
"Itu harus ditingkatkan pengamanannya dan posnya. Fasilitasnya juga harus lebih diperbaiki," katanya.
Penyerangan tersebut terjadi pada Minggu (27/12/2015) malam. Tiga anggota polisi tewas dan dua anggota polisi lainnya luka.
Tak hanya menyerang, mereka juga merampas tujuh pucuk senjata api dan amunisi.
Kasus ini menjadi perhatian DPR. Komisi III berencana untuk datang ke tempat kejadian perkara guna mengumpulkan informasi kasus tersebut.