Suara.com - Pemerintah Provinsi Jakarta menargetkan mampu membangun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak sebanyak 63 tempat selama 2015. Ternyata, sampai akhir tahun baru terealisasi belasan tempat.
"Baru 11 atau 12 (RPTRA yang sudah diresmikan). Target kita kan 63 tahun ini, tahun depan 150," kata Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) usai meresmikan RPTRA tahap II yang dibangun oleh PT. Intiland, Karet Tengsin, Jalan Karet, Jakarta Pusat, Rabu (30/12/2015).
Untuk merealisasikan RPTRA, Ahok menggandeng perusahaan swasta lewat dana corporate social responsibility.
Ahok menilai wajar kalau swasta molor dalam membangun taman ramah anak.
Salah satu penyebab molornya pembangunan taman, kata Ahok, karena wali kota, camat, dan lurah tidak tegas dalam menertibkan lahan yang umumnya dipakai untuk jualan pedagang kaki lima atau tempat parkir ilegal.
"Aneh, karena rata-rata tanah ini kan didudukin orang. Dudukin, disewain, udah buat rumah, buat parkiran, toko, nah itu kan masalah. Itu yang harus kita duduk bareng (cari solusi)," katanya.
Ahok yakin 52 RPTRA yang belum terbangun dapat dituntaskan sebelum Februari 2016.
"Target ini kan molor satu bulan, dua bulan, biasalah kalau proyek. Nantinya Januari - Februari yang banyak (yang akan saya resmikan)," kata Ahok.