Menanti Langkah KPK di Gedung Baru

Ardi Mandiri Suara.Com
Rabu, 30 Desember 2015 | 06:12 WIB
Menanti Langkah KPK di Gedung Baru
Gedung Baru KPK
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada pusat perhatian baru di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Satu gedung menjulang dengan warna merah dan putih berdiri tegak di antara deretan gedung bertingkat dan lahan kosong di sekitarnya.

Nama gedung itu adalah "Gedung Dwi Warna Kantor KPK RI". Baru saja diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) tepat pada hari ulang tahun KPK ke-12 yang jatuh pada 29 Desember 2015. Harapannya gedung tersebut dapat menjadi "Penggerak Perubahan Menuju Indonesia yang Bebas dari Korupsi" seperti tulisan yang tertera dalam prasasti batu cokelat yang juga ditandatangi oleh Presiden Jokowi.

Posisi gedung yang berada di Jalan Kuningan Persada kavling 4, Setiabudi tersebut memang agak menjorok ke dalam sehingga tidak berada persis di tepi Jalan HR Rasuna Said yang padat, hikmatnya bila ada demonstrasi di depan KPK nanti tidak akan membuat macet jalanan.

Sejumlah ciri semangat pemberantasan korupsi dan nasionalisme tampak dari fisik bangunan berlantai 16 tersebut. Ciri yang paling terlihat saat masuk adalah lima tiang utama di depan "lobby" yang menunjukkan lima sila Pancasila.

Ciri selanjutnya yang kasat mata tentu warna merah dan putih yang membagi dua lapisan kaca yang mengelilingi gedung itu, tujuannya satu: mengingatkan pemberantasan korupsi adalah demi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Simbol kebangsaan juga tampak saat melangkahkan kaki ke "lobby" utama yaitu simbol burung Garuda Pancasila berukuran sekitar 1 x 2 meter, yang menjadikan pengunjung langsung terkunci pada lambang negara tersebut. Di bawah sang Garuda ada simbol "KPK" besar sebagai identitas sang empunya gedung. Kedua simbol itu dibalut dalam tembok yang ditempel marmer warna cokelat dan lantai warna abu-abu.

Tepat di sebelah kanan 'lobby', ada ruang wartawan yang berukuran sekitar 8 x 5 meter yang menempel dengan toilet dan mushala. Ruangan itu hanya dipisahkan tembok kaca dengan lobby, sehingga para pencari berita juga dapat melihat siapa saja yang mendatangi KPK dari tembok kaca tersebut.

Sedangkan di sebelah kiri ada tangga menuju lantai 2 yaitu lantai pemeriksaan dengan setidaknya 70 ruang pemeriksaan yang dilengkapi dengan peralatan "voice to text" sehingga tak perlu lagi repot mengetik pemeriksaan karena pekerjaan itu sudah diambil alih oleh mesin.

Semangat baru Presiden Joko Widodo menegaskan agar gedung baru dapat meningkatkan upaya pemberantasan korupsi.

"Saya menegaskan dukungan kepada pimpinan dan staf KPK untuk menjalankan mandat Undang-undang. Pemberantasan korupsi tidak boleh berhenti, saya harap pimpinan KPK bisa langsung bekerja di gedung baru dengan semangat baru," kata Presiden Jokowi saat meresmikan gedung tersebut.

Namun semangat saja menurut Presiden pun tidak cukup, tapi harus didukung dengan kapasitas kelembagaan dan Sumber Daya Manusia.

"Semangat tidak cukup, tapi perlu ditopang kapasitas kelembagaan yang kuat, SDM yang kuat, apalagi KPK menghadapi tantangan yang semakin berat. Bukan hanya banyaknya dan kompleksitas kasus tapi juga berhadapan dengan harapan publik yang tinggi terhadap kinerja pemberantasan korupsi yang tinggi. Semua tantangan dihadapi dengan menambah kapasitas kelembagaan SDM dan sarana prasarana pendukungnya," ungkap Presiden Jokowi.

Presiden mengakui bahwa selama ini pemerintah kurang mendukung KPK khususnya dalam penyediaan gedung.

"Sejak berdirinya KPK, fasiltas yang diberikan negara utamanya gedung baru belum cukup representatif sehingga fasiltas gedung baru harus dijadikan upaya untuk menjadikan KPK makin kuat, gedung memang bukan yang terpenting tapi gedung dengan fasilitasnya menunjang semangat KPK untuk pemberantasan korupsi," ungkap Presiden Jokowi.

Menurut Presiden, KPK selama beberapa tahun terakhir sudah mendapat kepercayaan publik namun kinerja tersebut harus ditingkatkan dengan lebih profesional.

"Kerjanya harus ditingkatkan dengan bekerja lebih profesional, intensif sehingga dapat tetap menjaga kelembagaan negara. Kelembbagaan KPK sudah baik sehinga pergantian pimpinan tidak akan berpengaruh dan independen yaitu bebas dari kepentingan politik," tambah Jokowi.

Ketua KPK Agus Rahardjo menegaskan bahwa gedung tersebut dirancang sebagai "smart, green and secure building".

"Green building karena tidak ada setetes pun air hujan yang mengalir ke lingkungannya karena ada resapan, jadi digunakan untuk 'flushing' toilet dan menyiram tanaman di KPK. Mudah-mudahan ini menjadi contoh teman-teman di DKI Jakarta. Gedung ini juga dilengkapi 'central control' yang memungkinkan pemakaian AC dan listrik sesuai dengan pergerakan manusia yang ada di dalam. Mudah-mudahan gedung ini menjadi contoh dan untuk membuat gedung tenaga surya lain," kata Agus.

Selain itu gedung tersebut juga disebut aman karena adanya jalur tersendiri saat pemeriksaan.

"Kami juga ingin melaporkan meski gedung belum sepenuhnya optimal tapi kami juga mendesain orang yang masuk ruang tertentu hanya di ruang yang berhak karena ada 70 ruang pemeriksaan. Seseorang terperiksa di ruang satu tidak mungkin masuk ruang dua, aliran terperiksa dan pemeriksa tidak mungkin bertemu," ungkap Agus.

Agus tak lupa mengingat dukungan masyarakat untuk mewujudkan pendirian gedung tersebut.

"Perjuangan mewujudkan gedung ini tidak sederhana, tahun 2012 masyarakat berduyun-duyun melakukan saweran KPK yaitu koin KPK, dengan adanya itu alhamdulilah teman-temah DPR menyetujui anggaran yang cukup untuk gedung KPK tapi uang saweran kita kembalikan ke Kementerian Keuangan sehingga tidak sepeserpun mengalir ke KPK," jelas Agus.

Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono pun menyatakan bahwa KPK adalah tulang punggung pemerintahan bersih.

"Kita memiliki harapan yang tinggi kepada KPK karena kita ingin negara kita bersih, sistemnya bersih, kpk adalah tulang punggung untuk itu," kata Yudhoyono.

Meski pada masa pemerintahannya KPK juga sempat mengalami guncangan, tapi Yudhoyono yakin bahwa KPK selanjutnya dapat bersinergi dengan aparat penegak hukum lainnya.

"Saya bersyukur KPK makin kuat, yang penting kita dukung penuh, kita harapkan bisa bersinergi dengan baik dengan kepolisian dan kejaksaan dan mendapatkan komitmen nasional, dukungan pemerintah dan dukungan publik. Saya berharap KPK menjalankan tugas, dengan baik, profesional tidak ada nuansa yang dikhawatirkan masyarakat misalnya tentang tebang pilih, saya dukung penuh KPK," tambah Yudhoyono.

Tidak ketinggalan sejumlah mantan pimpinan KPK menyatakan harapannya kepada gedung baru dan tidak lupa pimpinan baru KPK.

"Mudah-mudahan tidak ditunjukkan dari pembuatan gedung saja tapi aksi nyata terutama perbaikan pelayanan publik. Perbaikan sistem dan penciptaan sistem yang bersih itu yang saya inginkan dalam 12 tahun ini," kata Ketua KPK 2003-2007 dan Plt Ketua KPK 2015 Taufiequrrachman Ruki.

Ia mengaku masih tidak puas dengan kinerja KPK saat ini.

"Walaupun jujur kami sebagai pimpinan di dalam belum terlalu puas dengan upaya pemberantasan korupsi saat ini, sangat tidak puas," tambah Ruki.

Sedangkan Ketua KPK 2011-2015 Abraham Samad berharap agar gedung baru dapat memperkuat KPK.

"Kita berharap bahwa dengan hadirnya gedung yang baru ini cukup representatif membuat teman-teman KPK semakin getol dalam memberantas korupsi," kata Abraham.

Peresmian gedung memang tampak meriah karena dihadiri oleh sejumlah mantan petinggi negara maupun pejabat yang masih aktif.

Selain Presiden Joko Widodo dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, hadir juga Presiden ke-3 BJ Habibi, Wakil Presiden ke-9 Hamzah Haz, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli, Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, Menteri Pariwisata Arif Yahya.

Selanjutnya Jaksa Agung M Prasetyo, Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali, Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti, Kepala Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan M Yunus, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani, Ketua Otoritas Jasa Keuangan Mulyaman Hadad, Wakil Gubergur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Dan masih ada juga mantan komisioner dan pelaksana tugas (plt) Pimpinan KPK Chamdra M Hamzah, Abraham Samad, Adnan Pandu Pradja, Bibit Samad Rianto, Bambang Widjojanto, Busyro Muqoddas, Adnan Pandu Praja, Zulkarnain, Tumpak Hatorangan Pangabean, Johan Budi, Erry Riyana Hardjapamekas, Mas Ahmad Santosa dan Taufiequrrachman Ruki.

Riwayat gedung Pembangunan gedung "Dwi Warna" KPK sendiri dimulai sejak 29 November 2013 dengan penancapan tiang pancang pada 9 Desember 2013. Gedung dibangun oleh kontraktor PT Hutama Karya dengan anggaran tahun jamak dari APBN sebesar Rp315,15 miliar.

Luas bangunan mencapai 39.629 meter persegi yang berdiri di tanah seluas 8.663 meter persegi dengan 16 lantai dan 2 lantai "basement".

Pembagian lantai gedung tersebut adalah dua lantai parkir (B1 dan B2) seluas 9.240 meter persegi, lantai groundflour untuk pelayanan publik dan ruang arsip, 70 ruang pemeriksaan (lantai 2), bagian staff centre (lantai 3), bagian Sumber Daya Manusia dan Umum (lantai 4), ruang Sekretaris Jenderal, Hukum, Humas dan Perencanaan Keuangan (lantai 5), ruang Deputi Pencegahan (lantai 6-7), Deputi Pengawas Internal dan Pengaduan Masyarakat (lantai 8), Deputi Penindakan (lantai 9-12), Direktorat Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antar Komisi dan Instansi (PJKAKI) di lantai 12, Deputi Informasi dan Data (lantai 13-14), ruang Pimpinan (lantai 15) dan ruang serbaguna (lantai 16).

Masih ada juga rumah tahanan KPK yang dapat memuat sekitar 80 orang tahanan (jauh lebih banyak dibanding rutan KPK saat ini yang hanya mampu menampung belasan tahanan), tempat ibadah dan auditorium.

Namun belum ada kejelasan kapan gedung tersebut dapat berfungsi 100 persen karena masih banyak bagian yang perlu disempurnakan.

Seperti juga belum jelas arah KPK di bawah komisioner KPK baru Agus Rahardjo, Basaria Panjaitan, Alexander Marwata, Saut Situmorang dan Laode M Syarif.  (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI