Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung mengatakan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jakarta tahun 2017 harus menjadi agenda kemenangan bagi Partai Golkar.
Tapi, sebelum itu, Golkar harus menggelar musyawarah nasional tahun 2016. Munas, kata Akbar, diyakini dapat menyelesaikan konflik antara Agung Laksono dan Aburizal Bakrie. Pertengkaran kedua tokoh telah berdampak pada jebloknya prestasi Golkar di pilkada serentak 9 Desember 2015.
"(Pilkada DKI Jakarta) Itu menjadi agenda yang perlu diperhatikan oleh kepengurusan Golkar yang akan datang, yang akan dipilih dalam munas yang akan datang untuk segera mengambil langkah dalam menghadapi pilkada-pilkada," kata Akbar di di lembaga Akbar Tanjung Institute, Jakarta, Selasa (29/12/2015).
Tapi, sebelum itu, Golkar harus menggelar musyawarah nasional tahun 2016. Munas, kata Akbar, diyakini dapat menyelesaikan konflik antara Agung Laksono dan Aburizal Bakrie. Pertengkaran kedua tokoh telah berdampak pada jebloknya prestasi Golkar di pilkada serentak 9 Desember 2015.
"(Pilkada DKI Jakarta) Itu menjadi agenda yang perlu diperhatikan oleh kepengurusan Golkar yang akan datang, yang akan dipilih dalam munas yang akan datang untuk segera mengambil langkah dalam menghadapi pilkada-pilkada," kata Akbar di di lembaga Akbar Tanjung Institute, Jakarta, Selasa (29/12/2015).
Akbar mengingatkan Golkar jangan lengah lagi. Pengkaderan dan agenda politik harus dijaga betul-betul kalau tidak ingin partai ini makin terpuruk.
"Kita ingatkan agenda politik di depan mata, yaitu pilkada Jakarta, supaya mempersiapkan langkah-langkah itu (munas). Itu akan jadi agenda penting kami. (Calon yang akan diusung Golkar) Belum ada, itu bisa kita bicarakan," kata dia.