Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan rombongan Selasa siang (13/12/2015) bertolak ke Papua untuk kunjungan kerja hingga hingga awal tahun 2016.
Presiden Jokowi bersama rombongan yang menumpang Pesawat Kepresidenan RI, lepas landas dari Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma sekitar pukul 13.15 WIB.
Presiden Jokowi dan rombongan dijadwalkan tiba di Bandara Mopah Merauke sekitar pukul 19.00 WIT.
Sebelumnya Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti menjamin kunjungan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo ke Papua aman, meski telah terjadi penyerangan dan penembakan ke Polsek Sinak, Puncak Jaya, Jayawijaya pada Minggu malam (27/12/2015).
Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana menyebutkan Kapolri menyampaikan hal itu di Alun-Alun Rumah Jabatan Gubernur NTT usai menghadiri Perayaan Natal Nasional 2015.
Presiden dan Ibu Negara direncanakan berkunjung ke Papua mulai hari Selasa ini. Presiden dan rombongan akan mengunjungi beberapa kota di Papua dan Papua Barat dan menginap selama beberapa hari.
Kapolri meminta agar penyerangan Polsek Sinak tidak dikaitkan dengan rencana kunjungan Presiden ke Papua.
"Tidak ada kaitannya dengan Presiden," ujar Kapolri.
Dalam penjelasannya, Kapolri mengatakan bahwa personel yang dimiliki Polsek Sinak berjumlah tujuh orang. Ketika terjadi penyerangan, dua personil sedang merayakan Natal dan lima lainnya tengah berada di Polsek.
"Kemudian ada penyerangan, sehingga timbul korban jiwa, satu terluka, tiga meninggal dunia," kata Kapolri.
Hari ini Kapolda Papua telah memimpin evakuasi korban penembakan yang meninggal. "Berhasil dilakukan evakuasi dan sekarang jenazahnya sudah ada di Jayapura," kata Kapolri.
Kapolri mengakui bahwa penyerangan yang terjadi pada suasana seperti ini merupakan peristiwa yang jarang terjadi.
"Saat-saat perayaan-perayaan Natal seperti ini jarang terjadi," kata Kapolri.
Saat ini TNI dan Polri tengah melakukan pengejaran terhadap kelompok penyerang Polsek Sinak. "Mudah-mudahan ini bisa dilakukan dengan baik," kata Kapolri.
(Antara)