Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menawarkan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) kepada warga korban kebakaran yang terletak di kawasan Bukit Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.
"Tergantung tanah siapa dulu. Bukit Duri tanah kereta api (PT KAI) bukan? Kalau itu punya kereta api, kita tawarkan mau bangun rusun," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (29/12/2015).
Apabila tanah tersebut milik warga, maka Ahok juga mengaku bakal mengganti rugi tanah mereka sebesar 1,5 kali lipat, asalkan mereka mau dipindahkan ke rusun.
"Kalau punya dia kita tawarkan 1,5 kali malah. Jadi kamu punya tanah, kalau tanahnya 100 meter, mau bangun apartemen, saya kasih 150 meter. Kalau 1 unit (rusun) 30 meter persegi, dapat 5 unit," katanya.
Namun Ahok menyadari tawaran yang diberikan kepada korban kebakaran sering tak dihiraukan. Itu sebabnya Pemerintah DKI kesulitan memindahkan warga yang tinggal di pemukiman kumuh masuk ke dalam rusun.
"Jadi kita tawarkan itu, tapi orang nggak suka juga. Ya susah," jelas mantan Bupati Belitung Timur ini.
Untuk diketahui, kebakaran yang terjadi pada Kamis (24/12/2015) di Bukit Duri yang mayoritasnya diisi oleh orang Betawi ini menghanguskan sebanyak sekitar 80 rumah yang dihuni 500 jiwa. Para korban sampai saat ini hanya tinggal-tinggal di tenda-tenda darurat yang dibangun warga beserta Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak di bidang kemanusiaan.
Ini Tawaran Ahok untuk Warga Korban Kebakaran di Bukit Duri
Selasa, 29 Desember 2015 | 10:49 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Intip Kemeriahan Kampanye Akbar Terakhir Pramono-Rano
23 November 2024 | 18:06 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI