Suara.com - Setelah merebut kembali kota Ramadi dan meraih kemenangan besar dari kelompok bersenjata ISIS, pasukan Irak membersihkan jalan-jalan di Ramadi yang hancur akibat serangan bom pada Senin (28/12/2015).
Beberapa pasukan ISIS mungkin masih berada di beberapa bagian kota, namun pihak militer mengatakan mereka tidak menghadapi perlawanan sejak pasukan ISIS meninggalkan kawasan pemerintahan pada Minggu (27/12/2015).
Warga Irak bersuka cita di jalan-jalan di kota Ramadi, pada Minggu malam dan para pejabat memberi selamat kepada pasukan federal atas kemenangan besar mereka sejak kelompok bersenjata ISIS menguasai sejumlah kota di Irak utara tahun lalu.
"Pasukan keamanan saat ini mengendalikan seluruh jalan. Tidak ada perlawanan dari kelompok ISIS," ujar Ibrahim al-Fahdawi, seorang perwira keamanan dari Provinsi Anbar yang beribu kota Ramadi.
Bekas markas pemerintahan di Ramadi merupakan pusat pertempuran, namun pasukan pemerintah tidak menyerbu ke dalam karena pasukan ISIS mundur setelah sebelumnya menyebar ranjau di daerah yang didudukinya.
Petugas penjinak bahan peledak dan kelompok pembersihan menghadapi tugas besar untuk membersihkan kota dari ribuan bom dan ranjau yang disebar tentara ISIS.
"Kelompok ISIS telah menanam lebih dari 300 bahan peledak di jalan-jalan dan di dalam bangunan wilayah pemerintahan. Mereka menggunakan segalanya dari botol oksigen hingga jeriken, yang berisi C-4 (bahan peledak plastik) dan klorin," kata Brigadir Jenderal Majid al-Fatlawi dari divisi ke-8 militer.
Beberapa pejabat setempat mengatakan kelompok ISIS menggunakan warga sipil sebagai perisai hidup untuk kabur dari pertempuran saat menyadari situasi mereka di Ramadi terjepit.
Kelompok bersenjata ISIS diperkirakan memiliki pasukan sejumlah 400 orang untuk mempertahankan pusat Ramadi pekan lalu. Masih belum jelas berapa di antaranya yang tewas dan berapa yang mundur ke luar kota.
Mosul berikutnya?
Pihak berwenang Irak tidak mengumumkan angka kerusakan yang dialami pasukan federal namun pihak medis berkata kepada media bahwa hampir 100 pasukan pemerintah terluka dan dirawat ke rumah sakit di Baghdad pada Minggu.
Mayat para korban tewas dibawa langsung ke rumah sakit militer utama dekat bandara, kata seorang sumber rumah sakit, menjelaskan mengapa dia tidak dapat memberikan info terkait jumlah kematian.
Koalisi pimpinan Amerika Serikat memuji performa pasukan Irak dalam merebut kembali Ramadi, sebuah operasi dimana mereka berperan penting seperti dalam melatih pasukan setempat, mempersenjatai mereka dan melakukan apa yang mereka sebut dengan 600 serangan udara sejak Juli.
Ketua parlemen Irak merupakan salah satu pejabat pertama yang memberikan selamat kepada pasukan keamanan atas kemenangan mereka pada Minggu.
"Kemenangan besar ini telah merusak kelompok bersenjata ISIS dan menunjukkan landasan untuk membebaskan Nineveh," kata Salim al-Juburi dalam sebuah pernyataan.
Nineveh merupakan tempat kota kedua Irak, Mosul, berada, yang diklaim dikuasai oleh Abu Bakr al-Baghdadi lebih dari satu setengah tahun yang lalu. Stasiun televisi nasional menunjukkan gambar warga Irak di jalan Baghdad, Karbala dan kota lainnya yang merayakan kemenangan atas Ramadi pada Minggu malam.
Dorongan untuk militer Penduduk Anbar terhitung lebih dari sepertiga dari 3,2 juta orang yang terpaksa mengungsi akibat konflik yang pecah sejak awal 2014. (Antara/AFP)