Suara.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan untuk menyambut pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN, Kemenristekdikti berupaya meningkatkan kualitas tenaga kerja terdidik sehingga mereka tak kalah saing dengan pekerja dari negara lain.
Salah satu upaya yang dilakukan ialah meningkatkan penguasaan Bahasa Inggris agar memudahkan terjadinya mobilitas tenaga kerja terdidik lintas negara ASEAN.
Terkait dengan peningkatan mutu riset, teknologi, dan pendidikan, Nasir mengatakan tahun 2016 merupakan tahun penuh tantangan.
"Memerlukan banyak terobosan untuk pengembangan dan peningkatan kualitas," kata Nasir di Ruang Rapat Utama Lantai 3, Gedung D, Kemenristekdikti, Jakarta, Senin (28/12/2015)
Itu sebabnya, kata dia, dibutuhkan kerja keras dari Kemenristekdikti maupun kolaborasi dari berbagai pihak, seperti NGO, industri, dan media massa.
Lebih jauh, Nasir menilai Presiden Joko Widodo telah menumbuhkan semangat masyarakat Indonesia dalam menggapai kesejahteraan dan kemandirian.
"Iya, kita memiliki berbagai macam inovasi dalam peningkatan kualitas dan mutu," kata Nasir.
Peningkatan mutu tidak terlepas dari relevansi suatu inovasi dalam memenuhi kebutuhan industri. Pada tahun 2015, Kemristekdikti telah melakukan beragam upaya untuk membawa inovasi dan teknologi kepada industri dan masyarakat yang membutuhkannya, antara lain, pengembangan prototipe inovasi laik industri atau proses hilirisasi, pendirian dan pengembangan Science and Technology Park, pendirian pusat unggulan inovasi, pengembangan cluster inovasi daerah untuk meningkatkan daya saing daerah, inkubasi bisnis teknologi, serta penerapan teknologi di industri, dan masyarakat. (Rere Violetta)