Mabes Polri Bantah Ada Penembakan Pesawat Rombongan Kapolda Papua

Senin, 28 Desember 2015 | 12:10 WIB
Mabes Polri Bantah Ada Penembakan Pesawat Rombongan Kapolda Papua
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw (tengah) saat laporan pilkada serentak via teleconference, Rabu (9/12/2015) lalu, di Distrik Towe, Kabupaten Keerom, Papua. [Antara/Indrayadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Markas Besar (Mabes) Polri membantah kabar terjadinya penembakan terhadap pesawat ‎Twin Otter yang membawa rombongan Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, oleh kelompok bersenjata saat mendarat di Sinak, Kabupaten Puncak, Senin (28/12/2015) pagi.

Hal itu diklarifikasi oleh Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Suharsono yang mengatakan bahwa tidak ada penembakan. Menurutnya, yang terjadi hanyalah pilot mendengar adanya suara tembakan.

"Tidak ada penembakan, tapi mendengar seperti suara tembakan, iya. Kemudian pilotnya melambung atau berputar. Nyatanya sekarang, pesawat sudah mendarat dan sudah di TKP (Puncak)," kata Suharsono di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Suharsono menjelaskan, pilot sempat mendengar suara tembakan ketika hendak mendarat. Lalu sang pilot memutuskan berputar, untuk memastikan asal suara tembakan tersebut. Hal itu dilakukan untuk kewaspadaan, demi keamanan penumpang yang kebetulan adalah rombongan Kapolda.

"Kalau ditujukan (ke pesawat) atau tidak, saya tidak tahu. Tetapi terdengar suara seperti itu menurut keterangan pilotnya. Pilot tidak mau mengambil risiko. Mesti safety yang utama. Akhirnya kan, pesawat mendarat di Puncak dari Wamena," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, pesawat Twin Otter milik Trigana yang membawa rombongan Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw, Senin (28/12) sekitar pukul 10.15 WIT, ditembak kelompok bersenjata, saat hendak tiba di Sinak, ibu kota Kabupaten Puncak.

Kapolres Jayawijaya AKBP Semmy, kepada Antara, membenarkan adanya informasi tersebut. Tanpa memberi penjelasan lebih detail, dia pun menambahkan bahwa pesawat Trigana tersebut saat ini dalam perjalanan kembali ke Wamena.

Sebelumnya, pihak Polda Papua disebut mengirimkan dua regu Brimob dari Timika, untuk melakukan pengamanan di Sinak, Kabupaten Puncak. Langkah itu diambil menyusul penyerangan oleh kelomk bersenjata terhadap Polsek setempat.

"Saat ini sekitar 30-an anggota Brimob atau dua regu, sedang disiapkan untuk diterbangkan ke Sinak," ungkap Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, sesaat hendak menuju ke Sinak, di Jayapura, Senin pagi.

Waterpauw menyatakan, semuanya disiapkan tergantung sarana angkutan yang diperoleh. Selain mengirim pasukan, pihaknya menurutnya juga akan mengevakuasi ke Jayapura, tiga jenazah anggota polisi yang tewas dalam insiden penyerangan Polsek Sinak, pada Minggu (27/12) malam itu.

"Ketiga korban akan segera dievakuasi ke Jayapura," tegas Waterpauw, seraya menyatakan bahwa pihaknya juga sudah mengirim penyidik untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Sinak itu.

Diungkapkannya pula, jenazah korban dan anggota kepolisian yang selamat namun mengalami luka, kini masih diamankan di Koramil Sinak. Adapun identitas anggota kepolisian yang meninggal itu yakni Briptu Ridho, Bripda Arman, serta Bripda Ilham. Sedangkan yang mengalami luka tembak adalah Briptu Suma dan Bripda Rian.

Selain korban personel, sebanyak tujuh pucuk senjata api juga diambil kelompok penyerang Polsek itu. Senjata tersebut berupa AK 47 dan SS 1 masing masing dua pucuk, jenis moser tiga pucuk, beserta amunisi sebanyak satu peti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI