Suara.com - Ketika meluncurkan logo dan maskot Asian Games 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (27/12/2015) kemarin, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyinggung persiapan Jakarta untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asian Games.
Jusuf Kalla menilai Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kerap marah-marah dalam menyiapkan infrastruktur wisma atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Dimintai tanggapan soal itu, Ahok mengaku dapat menerimanya.
"Kalau saya ngomong jujur, kalau dia nasehatin gitu, kita ikutin saja," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (28/12/2015).
Lahan yang dipakai untuk pembangunan wisma atlet merupakan tanah negara. Padahal, lahan itu semula dipakai untuk rumah susun. Persoalan pun muncul.
Ahok mempertanyakan kembali pernyataan Jusuf Kalla.
"Nah Pak Wapres yang menunjuk di mana tanah land banking-nya," katanya.
Ahok mengatakan kalau area di Kemayoran itu tetap dipakai untuk wisma atlet, pemerintah harus mengganti tempat tinggal warga.
"Mau ngusir orang, kan musti bangun dulu, mereka ingin tinggal deket situ, akhirnya apa, Kemayoran. Termasuk tempat mereka olahraga, lapangan golf diubah menjadi sepak bola. Tiba-tiba mereka nggak kasih, bukan salah saya kan," katanya.
"Saya juga nggak mau marah-marah kok. Saya cuma mau bilang, kalau memang tidak dikasih tanah kepada DKI, saya lebih senang. Saya lebih baik uangnya, saya fokus bangun di Pegangsaan, Kelapa Gading," Ahok menambahkan.