Militer Irak Berhasil Rebut Ramadi dari ISIS

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 28 Desember 2015 | 01:54 WIB
Militer Irak Berhasil Rebut Ramadi dari ISIS
Tank militer Irak, Minggu (27/12), memasuki kota Ramadi, Provinsi Anbar yang sebelumnya dikuasi ISIS (Reuters).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Militer Irak, pada Minggu (27/12/2015), mengatakan berhasil mengusir kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah dari Ramadi, ibu kota Provinsi Anbar. Ini adalah keberhasilan terbesar pertama tentara Irak, yang dilatih oleh Amerika Serikat, sejak insitusi itu runtuh akibat serangan kelompok-kelompok militan 18 bulan lalu.

Ramadi, yang terletak di lembah Sungai Eufrat, direbut oleh ISIS pada Mei 2015 lalu. Ketika itu bala tentara Irak lari terbirit-birit digempur ISIS dan memaksa AS mengevaluasi lagi strateginya untuk memperkuat militer Irak.

Tetapi kali ini, setelah mengepung kota itu selama dua pekan, tentara Irak berhasil merebut lagi Ramadi. Militer Irak berhasil menembus kompleks perkantoran Ramadi pada Minggu.

"Dengan merebut kendali kompleks ini, kami berhasil mengalahkan mereka di Ramadi," kata Sabah al-Numani, juru bicara militer Irak, "Langkah berikutnya adalah membersihkan kantung-kantung militan yang tersisa di sini atau di kota."

Dalam tayangan stasiun-stasiun televisi terlihat para mobil tempur Humvee dan tank berarak di jalan-jalan Ramadi, melewati puing-puing bangunan yang runtuh akibat pertempuran. Beberapa distrik luluh-lantak.

Pejabat Irak belum menginformasikan jumlah korban tewas akibat pertempuran itu dan mengatakan bahwa sebagian besar warga sipil sudah dievakuasi sebelum pengepungan.

Ramadi, kota yang dihuni mayoritas Muslim Suni, direbut oleh militer Irak tanpa bantuan milisi untuk mencegah ketegangan sektarian dengan komunitas Muslim Syiah.

Pemerintah Irak mengatakan setelah Ramadi dikuasai, kini militernya akan mengincar Mosul, kota dengan jumlah penduduk terbanyak di Irak yang dikuasai oleh ISIS.

"Kemenangan di Ramadi seharusnya menjadi kabar gembira bagi warga Mosul," kata Numani. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI