Suara.com - Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nurwahid menegaskan partainya tidak akan masuk kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Telah ditegaskan bahwa PKS tidak mengikuti langkah PAN (merapat ke pemerintah), Kami tetap di KMP (Koalisi Merah Putih)," kata Hidayat, Minggu (27/12/2015).
Pernyataan Wakil Ketua MPR tersebut terkait dengan langkah pimpinan PKS yang menemui Jokowi di Istana pada Senin (21/12/2015) sore. Mereka yang menemui Jokowi adalah Presiden PKS Sohibul Iman didampingi Wakil Sekretaris Jenderal Mardani Ali Sera, Bendahara Umum Mahfudz Abdurrahman, Ketua Bidang Politik Hukum dan HAM Al-Muzzammil Yusuf, Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga Wirianingsih, dan Ketua Bidang Pekerja, Petani, dan Nelayan Ledia Hanifah Amalia.
Pertemuan tersebut, kata Hidayat, merupakan perjumpaan biasa dan tidak ada deal politik di sana. Pertemuan itu hanya untuk silaturahmi.
Hidayat mengatakan PKS telah lama menjalin komunikasi dengan Presiden Jokowi.
Dia mengatakan keputusan PKS tetap berada di KMP untuk mengkritisi pemerintah pun sudah disampaikan kepada Jokowi.
"Presiden PKS sudah sampaikan bahwa hal tersebut dilakukan untuk melengkapi pemerintahan, untuk mengawasi pemerintah, dan Pak Jokowi memaklumi itu. Kami tidak minta masuk paket reshuffle (Menteri), itu hak prerogatif Presiden, kami hormati," katanya.