Suara.com - Sebuah rekaman pesan audio yang diduga berisi suara pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi diunggah ke Twitter. Lewat pesan tersebut, lelaki yang diduga Baghdadi tersebut mengklaim bahwa serangan udara yang dilancarkan Rusia dan AS beserta koalisinya tidak melemahkan ISIS.
"Yakinlah bahwa Yang Kuasa akan memberikan kemenangan kepada mereka yang memuji-Nya, dan dengarlah kabar baik bahwa negara kita dalam keadaan baik. Makin intens perang yang dilancarkan, justru makin murni dan makinkuat negara kita," kata Baghdadi dalam pesan tersebut.
Pesan audio tersebut diunggah ke Twitter oleh akun-akun yang diyakini sebagai simpatisan ISIS. Namun, keaslian dari pesan tersebut masih diragukan.
Lewat pesan itu pula, Baghdadi menyindir upaya pembentukan koalisi melawan ISIS oleh Arab Saudi dan negara-negara Islam.
"Jika itu adalah koalisi Islam, seharusnya mendeklarasikan diri bebas dari para penguasa Yahudi dan Pejuang Salib dan menjadikan pembunuhan Yahudi serta pembebasan Palestina sebagai tujuan," kata Baghdadi lagi.
ISIS menguasai sebagian kawasan Irak dan Suriah dalam beberapa tahun terakhir. Namun, dalam beberapa pekan terakhir kelompok ini mendapat tekanan yang kian intens dari musuh-musuhnya.
Salah satunya adalah Amerika Serikat dan sekutunya yang mengklaim telah melancarkan 17 serangan udara pada tanggal 25 Desember. Lima diantaranya di Suriah, menggunakan serangan udara pesawat berawak maupun pesawat nirawak. Sementara itu, di Irak, serangan dilakukan di lima kota, termasuk Ramadi dan Sinjar.
Kemudian, pada Sabtu (26/12/2015), aliansi yang tergabung atas pasukan Kurdi Suriah, dan pemberontak Arab, didukung pesawat koalisi pimpinan AS, merebut sebuah bendungan di Suriah dari tangan ISIS, sekaligus memotong rute pasokan air bagi para militan yang bertahan di sepanjang kawasan Eufrat.
Pesan terakhir Baghdadi terakhir yang diungkap ke publik beredar pada bulan Mei. Baghdadi beberapa kali dilaporkan terluka, bahkan terbunuh. Namun, nyatanya berita tersebut tidak benar. (Reuters)