Kotbah Natal, Paus Serukan Dunia Akhiri Kekejaman ISIS

Adhitya Himawan Suara.Com
Sabtu, 26 Desember 2015 | 09:40 WIB
Kotbah Natal, Paus Serukan Dunia Akhiri Kekejaman ISIS
Pope Francis speaks as he leads the Angelus prayer in Saint Peter's Square at the Vatican [Reuters/Stefano Rellandini]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam pesan Natal, Jumat (25/12/2015), pemimpin 1,2 miliar Umat Katolik di seluruh dunia Paus Fransiskus mendesak seluruh dunia untuk bersatu mengakhiri kekejaman oleh kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Sebab aksi kelompok ini, menurutnya telah menyebabkan penderitaan besar di banyak negara.

Misa Natal di Vatikan kali ini berlangsung dengan pengamanan ketat terhadap Paus Fransiskus Natal kali ini merupakan Natal yang ketiga sejak ia terpilih sebagai Paus pada tahun 2013. Pesan Natal Paus kali ini bertajuk "Urbi et Orbi" (kepada kota dan dunia) yang ia kemukakan dari Basilika Santo Petrus.

Puluhan ribu orang yang menghadiri misa Natal di Vatikan harus merelakan isi tas mereka diperiksa karena mereka memasuki wilayah Vatikan. Para pengunjung kemudian pergi melalui screening seperti layaknya di bandara  jika mereka ingin masuk lapangan Santo Petrus.

Polisi anti-teroris dengan senapan mesin diam-diam patroli area Vatikan ditandai dengan jendela gelap.

Setelah memanggil untuk mengakhiri perang sipil di Suriah dan Libya, Paus mengatakan:

"Semoga perhatian masyarakat internasional akan bulat diarahkan untuk mengakhiri kekejaman yang di negara-negara, serta di Irak, Libya, Yaman dan sub-Sahara Afrika, bahkan sekarang menuai banyak korban, menyebabkan penderitaan besar dan bahkan tidak menyayangkan warisan sejarah dan budaya dari seluruh masyarakat. "

Meski tak terserat, jelas Pesan Natal Paus mengacu kepada kelompok ISIS yang telah melakukan sejumlah serangan di negara-negara dan menghancurkan banyak situs warisan budaya. Pada bulan Oktober, militan Negara Islam meledakkan Arch of Triumph, sebuah permata dalam koleksi indah dari reruntuhan di kota oasis Suriah Palmyra.

Terorisme

Paus mengutuk manuver ISIS sebagai "tindakan brutal terorisme," termasuk  serangan ISIS pada 13 November 2015 yang menewaskan 130 orang di Paris. Ditambah jatuhnya sebuah pesawat Rusia di atas Semenanjung Sinai Mesir yang menewaskan 224 orang pada 31 Oktober. Keduanya diklaim oleh kelompok ISIS.

"Hanya rahmat Tuhan dapat membebaskan manusia dari berbagai bentuk kejahatan, di kali jahat mengerikan, yang keegoisan menumbuhkan di tengah-tengah kita," katanya. "Kasih karunia Tuhan dapat mengkonversi hati dan menawarkan umat manusia jalan keluar dari situasi manusiawi larut.".

Dia menyerukan perdamaian antara Israel dan Palestina di daerah di mana Yesus dilahirkan.

"Di mana perdamaian lahir, tidak ada ruang lagi untuk kebencian dan perang. Namun tepat di mana inkarnasi Anak Allah datang ke dunia, ketegangan dan kekerasan bertahan, dan perdamaian tetap hadiah untuk memohon dan dibangun," katanya.

Dia meminta Tuhan untuk membawa penghiburan dan kekuatan untuk orang Kristen yang dianiaya di seluruh dunia dan menyerukan perdamaian di Republik Demokratik Kongo, Burundi, Sudan Selatan dan Ukraina.

(Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI