Suara.com - Dalam pesan Natal, Jumat (25/12/2015), pemimpin 1,2 miliar Umat Katolik di seluruh dunia Paus Fransiskus mendesak seluruh dunia untuk bersatu mengakhiri kekejaman oleh kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Sebab aksi kelompok ini, menurutnya telah menyebabkan penderitaan besar di banyak negara.
Misa Natal di Vatikan kali ini berlangsung dengan pengamanan ketat terhadap Paus Fransiskus Natal kali ini merupakan Natal yang ketiga sejak ia terpilih sebagai Paus pada tahun 2013. Pesan Natal Paus kali ini bertajuk "Urbi et Orbi" (kepada kota dan dunia) yang ia kemukakan dari Basilika Santo Petrus.
Puluhan ribu orang yang menghadiri misa Natal di Vatikan harus merelakan isi tas mereka diperiksa karena mereka memasuki wilayah Vatikan. Para pengunjung kemudian pergi melalui screening seperti layaknya di bandara jika mereka ingin masuk lapangan Santo Petrus.
Polisi anti-teroris dengan senapan mesin diam-diam patroli area Vatikan ditandai dengan jendela gelap.
Setelah memanggil untuk mengakhiri perang sipil di Suriah dan Libya, Paus mengatakan:
"Semoga perhatian masyarakat internasional akan bulat diarahkan untuk mengakhiri kekejaman yang di negara-negara, serta di Irak, Libya, Yaman dan sub-Sahara Afrika, bahkan sekarang menuai banyak korban, menyebabkan penderitaan besar dan bahkan tidak menyayangkan warisan sejarah dan budaya dari seluruh masyarakat. "
Meski tak terserat, jelas Pesan Natal Paus mengacu kepada kelompok ISIS yang telah melakukan sejumlah serangan di negara-negara dan menghancurkan banyak situs warisan budaya. Pada bulan Oktober, militan Negara Islam meledakkan Arch of Triumph, sebuah permata dalam koleksi indah dari reruntuhan di kota oasis Suriah Palmyra.
Terorisme
Paus mengutuk manuver ISIS sebagai "tindakan brutal terorisme," termasuk serangan ISIS pada 13 November 2015 yang menewaskan 130 orang di Paris. Ditambah jatuhnya sebuah pesawat Rusia di atas Semenanjung Sinai Mesir yang menewaskan 224 orang pada 31 Oktober. Keduanya diklaim oleh kelompok ISIS.
"Hanya rahmat Tuhan dapat membebaskan manusia dari berbagai bentuk kejahatan, di kali jahat mengerikan, yang keegoisan menumbuhkan di tengah-tengah kita," katanya. "Kasih karunia Tuhan dapat mengkonversi hati dan menawarkan umat manusia jalan keluar dari situasi manusiawi larut.".