Suara.com - Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya FH. Bambang Sulistio, memberi apresiasi atas kinerja Tim SAR gabungan yang telah berhasil menemukan 90 persen penumpang KM. Marina Baru yang tenggelam di laut Bone pada Sabtu, (19/12/205).
"Proses pencarian korban penumpang KM Marina terbilang sukses karena telah menemukan 103 penumpang dari 118 penumpang kapal yang menjadi korban," katanya saat melihat secara langsung proses identifikasi 40 jenazah di RSt Jafar Harun Kolaka Utara, Jumat(25/12/2015).
Dari 103 Penumpang yang ditemukan, 40 penumpang dinyatakan selamat, sementara 63 lainya meningal dunia.
Ia mengatakan, setelah operasi pokok pencarian ini selama sepekan, akan melakukan evaluasi, dengan memberikan tiga opsi, yakni apakah pencarian akan dihentikan, diperpanjang dengan siaga atau diperpanjang selama tiga hari, ujar Bambang Sulistio.
Karena itu, Bambang Sulistio juga berharap agar musibah ini tidak terulang lagi dan mengajak seluruh pihak terkait untuk mengambil pelajaran atas tenggelamnya KM. Marina Baru, terutama pihak operator yang memutuskan layak tidaknya aktifitas pelayaran.
Dari total 103 penumpang yang ditemukan, tersisa 15 penumpang lagi yang harus dilakukan pencarian," katanya.
Saat ini, Tim DVI Polda Sultra dibantu sejumlah dokter Muda dari Fakultas Kedokteran Universitas Haluoleo (UHO) Kendari, sedang melakukan identifikasi terhadap jenazah, sementara identifikasi terhadap tiga jenazah di rumah sakit Siwa Kabupaten wajo Sulawesi Selatan (Sulsel), dinyatakan rampung.
Keluarga Korban kapal tenggelam, juga masih memadati RSU Jafar Harun Kolaka Utara, untuk menunggu hasil identifikasi jenazah, yang sebagian besar masih dapat dikenali.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, KM Marina bertolak dari Pelabuhan Tobaku menuju Pelabuhan Siwa pada Sabtu, (19/12/2015) pukul 11.00 Wita. Dalam perjalanannya, kapal yang memuat lebih dari seratus penumpang itu dihantam ombak tinggi.
Akibatnya bak mesin kapal itu pecah dan kemasukan air sehingga karam. Nakhoda KM Marina sempat mengabarkan cuaca buruk ke pihak syahbandar, sebelum dinyatakan hilang kontak lantaran karam.
(Antara)