Kiat Jelaskan Perbedaan Agama di Keluarga ke Anak

Jum'at, 25 Desember 2015 | 17:27 WIB
Kiat Jelaskan Perbedaan Agama di Keluarga ke Anak
Ilustrasi toleransi beragama. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Betrix Hendra Hasanuddin mengantarkan istrinya, Luviana, ke Gereja Kristen Jawa (GKJ) Ambarrukmo, Yogyakarta, Kamis (24/12/2015) malam untuk kebaktian Natal. Mereka bersama anak perempuannya, Candid Nusantara.

Sampai ke depan gereja, Betrix kembali ke rumah mertuanya. Sementara Luviana dan Candid beribadah.

Luviana dan Betrix, salah satu gambaran pasangan suami istri yang menikah beda agama. Sudah hampir 9 tahun usia pernikahan mereka. Keduanya dikaruniai Candid yang kini sudah 7 tahun hidup di keluarga 'berbeda'.

Sudah 7 tahun pula, Luviana mempunyai dua hari raya besar, Natal dan Idul Fitri. Baginya, Natal seperti Idul Fitri, sama persis.

"Jika Idul Fitri bertemu keluarga suami, Natal bertemu keluargaku di Yogya. Suami selalu mengantar jemput ke gereja," cerita Luviana kepada suara.com, Jumat (25/12/2015).

Kamis malam kemarin, bukan yang pertama bagi Candid mengikuti kebaktian saat Natal. Namun ada moment unik yang diperlihatkan Luvi dan anaknya.

"Candid tanya, ini kan ada acara berdoa (Natal di gereja), apakah aku boleh berdoa al-Fatihah? Aku jawab, boleh banget nak. Boleh, boleh berdoa apa saja. Terus dia jawab, tadi pas ibu berdoa, aku berdoa al-Fatihah 3 kali bu," cerita jurnalis Radio KBR itu.

Kepada anaknya. Luvi menanamkan sifat toleransi dan merdeka dalam memilih keyakinan. Luvi dan suaminya tidak memberikan pilihan atau dorongan untuk memeluk agama tertentu.

Di sekolah Candid bejalan agama Kristen dan Islam. Luvi pun menjelaskan jika di keluarganya mempunyai banyak perbedaan. Mulai dari agama, jenis kelamin, warna rambut, hobi dan sebagainya. Sehingga Candid pun memilih keyakinannya sendiri sampai saat ini.

"Di sekolah, Candid pernah ikut kelas agama Kristen karena teman dekatnya beragama kristen. Tapi ketika kelas Kristen, waktu belajarnya lama. Dia akhirnya ikut kelas Islam, karena pulangnya lebih cepat. Sejak itu dia ikut belajar agama Islam. Anak kecil ternyata simple dalam memilih," kata Luvi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI