Suara.com - Keharmonisan kehidupan keluarga Laban Laisila dan istri tercinta, Rani Sumarni, tidak berubah sejak memutuskan nikah beda agama.
Sejak dulu sampai sekarang, Laban dan Rani tetap rukun. Kalaupun ada konflik keluarga, itu hal lumrah dan mereka bisa menyelesaikannya dengan baik. Tidak pernah selama ini mereka konflik soal agama, meskipun berbeda keyakinan.
Sama seperti tahun-tahun lalu, Natal tahun ini terasa istimewa bagi Laban yang merupakan seorang Kristen.
"Seru, semua kumpul, saling peluk cium, jabat tangan, berbagi cerita," kata Laban yang merupakan wartawan bidang politik dan hukum kepada Suara.com, Jumat (25/12/2015).
Pengurus pusat Aliansi Jurnalis Independen Indonesia bercerita betapa istrinya yang seorang muslim bisa memahami keyakinannya.
Sewaktu ke gereja untuk merayakan misa Natal, Rani beserta ketiga anak turut menemani.
Anak-anak juga tidak pernah protes ayahnya masuk gereja. Soalnya, sejak dulu sudah ditanamkan arti saling menghargai orang lain.
"Semalam jam dua belas, kita berdoa bersama," kata Laban.
Laban dulu pernah bercerita banyak soal kekhawatiran banyak orang kalau nikah beda agama. Misalnya akan ada pertentangan-pertentangan dan bisa berujung pada perceraian. Tapi dari pengalaman Laban, itu tidak terjadi karena masing-masing sudah komitmen untuk saling menghargai.
Keharmonisan keluarga, kata Laban, tercipta karena didasari perasaan saling cinta. Biduk rumah tangga tidak bakal goyah kalau didasari cinta.