Arus Balik Liburan, Truk Besar Dilarang Masuk ke Jakarta

Jum'at, 25 Desember 2015 | 14:55 WIB
Arus Balik Liburan, Truk Besar Dilarang Masuk ke Jakarta
Arus lalu lintas di jalan protokol Jakarta sepi, Jumat (25/12/2015). Sebagian besar warga Jakarta libur atau merayakan Natal di kampung halaman. (Suara.com/Kurniawan Mas’ud)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polda Metro Jaya bakal melarang kendaraan seperti truk-truk dan bus-bus besar masuk ke dalam kota Jakarta pada 2 dan 3 Januari 2016. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi kemacetan arus balik warga Jakarta di liburan Natal dan Tahun Baru.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menjelaskan sebelum pelarangan tersebut diberlakukan, petugas kepolisian terlebih dahulu bakal melakukan koordinasi dengan Organisasi Angkutan Darat.

"Iya betul (macet karena bus-bus besar), nanti kami panggil Organda. Truk dan bus nanti kita harapkan Minggu besok, Sabtu-Minggu depan akan kita larang masuk dalam kota, mulai Minggu, kanalisasi di (pintu tol) Jor," ujar Tito di Mapolda Metro Jaya, Jumat (25/12/2015).

Tito menjelaskan, pihak kepolisiam telah mengantisipasi dua kemungkinan arus balik. Pertama untuk libur pendek akan terjadi, Minggu (27/12/2015) besok.

"Kita antisipasi arus mudik, dua tahap, libur pendek ke puncak, Merak, Bandung akan kembali hari Minggu, karena hari Senin mereka kerja," katanya.

Lebih jauh, ia tak menginginkan kemacetan kembali terjadi seperti yang terjadi, Kamis (24/12/2015) kemarin ketika warga Jakarta melakukan liburan hari Raya Natal dan Tahun Baru ke luar kota.

"Hari Minggu nanti, dan Minggu depan setelah tahun baru, hari Sabtu akan melakukan mobilisasi. Jangan sampai kemacetan terjadi lagi," jelasnya.

Agar kemacetan tak lagi terjadi, Polda Metro juga bakal melakukan koordinasi dengan Polda Jawa Barat, Kapolres Bogor dan Kerawang.

"Arus luar kota ditangani Korlantas, undang Jasa Marga, dan pengelola rest area karena pintu rest area pintu keluar masuk itu cukup membuat penghambatan, overlod jumlah kendaran. Kedua pelambatan bayar pintu tol, istirahat di rest area dan bahu jalan itu jadi macet," kata Tito.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI